Ketika mendapati lampu indikator aki pada panel meter menyala, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan sumber permasalahannya.
“Ada dua kemungkinan penyebab indikator aki menyala, pertama adalah arus listrik yang tak stabil dan kedua kondisi aki mulai lemah,” ujar Endro Sutarno, People & Technical Development SiTEPAT, kepada Kompas.com (31/5/2024).
Arus listrik yang tidak stabil, bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti mesin motor dalam kondisi dingin, atau daya aki belum sepenuhnya terisi. Kendala ini bisa terjadi kapanpun, bahkan pada aki baru.
Adapun jika penyebabnya adalah kondisi aki yang sudah melemah, maka langkah yang harus dilakukan adalah menggantinya dengan aki yang baru.
“Aki yang normal umumnya memiliki tegangan sekitar 12,3 volt sampai 12,6 volt saat mesin dalam keadaan mati,” ucap Endro.
“Sementara saat mesin dalam keadaan menyala, normalnya aki mempunyai tegangan sekitar 13,7 volt sampai 14,2 volt,” kata dia.
Menurutnya, tegangan aki yang berada di bawah 12,4 volt perlu dicas agar kembali normal di atas 12,4 volt. Tapi jika tegangannya di bawah angka tersebut maka aki perlu segera diganti.
Selain lampu indikator, ada beberapa tanda-tanda apabila aki motor perlu diganti segera. Di antaranya ketika mesin sulit dihidupkan melalui tombol starter.
Hal ini menunjukkan bahwa daya pada aki sudah menurun. Sebab aki yang sudah lemah tidak dapat menghasilkan daya yang cukup untuk menghidupkan mesin.
Kemudian, suara klakson yang sudah tidak nyaring juga menjadi tanda bahwa aki mulai melemah. Termasuk juga lampu motor yang meredup.
Terakhir, usia aki yang sudah memasuki 2 tahun atau lebih juga harus diwaspadai. Karena seiring kondisi dan usia pakainya, daya aki akan melemah.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/01/062200215/indikator-aki-motor-menyala-sebaiknya-dicas-atau-ganti-baru-