Tesla enggan bertarung tatap muka karena banyak merek China yang menjual produknya dengan harga murah. Termasuk di Indonesia, di mana para pemain China makin kuat di segmen EV dan memberikan harga yang kompetitif.
Salah satu pabrikan asal China yang menohok dengan strategi harga murah ialah Neta. Merek start up tersebut baru saja mengungkap harga jual Neta V-II yang sudah dirakit lokal.
Mobil yang diklaim masuk segmen SUV ringkas tersebut dibanderol Rp 299 juta on the road (OTR) Jakarta karena dirakit di pabrik Handal di Bekasi, Jawa Barat, dengan lokal konten mencapai 44 persen.
Managing Director Neta Auto Indonesia Jerry Huang, menanggapi strategi pabrikan asal China termasuk Neta yang fokus penetrasi dengan membawa mobil harga terjangkau.
Menurutnya hal itu bagus buat masyarakat Indonesia sebab pabrikan China termasuk Neta, bukan sekadar jualan murah melainkan juga menawarkan teknologi yang baik.
“Jadi EV asal China itu secara global, Indonesia pasar EV (yang cukup bagus) di Asia dan jadi sebetulnya banyaknya EV (asal) China di Indonesia, di mana China membawa produk teknologi tinggi dan itu bagus buat konsumen Indonesia, dengan banyaknya produk,” ujar Jerry di Jakarta, belum lama ini.
“Kami melihat adanya masa depan yang baik di Indonesia, dan untuk mendukung lingkungan kerja (ramah lingkungan) di Indonesia,” ujarnya.
Jordy Angkawidjaja, Product Planning Manager Neta Auto Indonesia, menegaskan, Neta hadir dengan prinsip membawa produk yang bagus dengan harga yang masuk akal.
Jordy enggan mengomentari strategi Tesla atau merek lain yang ada di Indonesia.
“Kalau saya tidak bisa komentari merek lain strateginya bagaimana, tapi kalau dari Neta kami sendiri, karena kami start up kami ingin selalu kasih best value for money untuk konsumen. Itu teknologi yang bagus kami hadirkan, jadi dari konsumen juga menang, dapat mobil kualitas bagus harga murah,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/26/110100615/tesla-enggan-investasi-di-indonesia-karena-banyak-mobil-china-ini-kata-neta