Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korelasi Mobil Jarang Dipakai yang Bikin Ban Alami Masalah

SOLO, KOMPAS.com - Mobil yang jarang dipakai atau hanya terparkir di garasi dalam waktu yang lama, biasanya mengalami berbagai masalah, salah satunya menyerang ban.

Masalah ban untuk mobil yang jarang dipakai adalah flat spot, di mana bagian yang lama bersentuhan dengan lain akan menjadi datar. Bahkan, juga ada yang beranggapan ban akan mudah pecah.

Zulpata Zainal, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, risiko pecah ban bisa dikatakan sulit terjadi.

“Sampai pecah sih agak sulit, hanya kalau tidak dirawat akan terjadi flat spot, bagian telapak ada yang berbentuk spot datar, dan kusam kalau tidak di semir,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Kamis (16/5/2024).

Selain itu, Zulpata mengatakan, terlalu lama mobil tidak digunakan juga bisa membuat tekanan udara berkurang, hal ini cukup wajar jika terjadi.

“Konstruksi ban tidaklah benar-benar padat, tapi ada pori-porinya yang kecil sekali atau bahkan pelek juga kadang ada pori-porinya. Tekanan udara dari dalam ban bisa keluar melalui pori-pori itu,” kata Zulpata.

Agar kondisi ban tetap baik meski mobil jarang dipakai, pemilik perlu melakukan perawatan, seperti memperhatikan tekanan udara hingga menjaga kebersihannya.

Selain itu, Zulpata juga menjelaskan, pemilik mobil bisa mengganti udara biasa dengan jenis lain yang memiliki molekul udara lebih besar, contoh nitrogen.

Dengan memperhatikan tekanan udara pada ban, ini bisa sekaligus menjaga kondisinya dari berbagai masalah seperti pecah ban.

“Tekanan udara yang tidak sesuai juga menjadi salah satu musuh utama ban selain selain benda keras dan tajam,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/18/130200315/korelasi-mobil-jarang-dipakai-yang-bikin-ban-alami-masalah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke