Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Kecelakaan, Operasional Bus Pariwisata Sulit Diawasi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kecelakaan bus pariwisata PO Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) menambah deretan kasus yang melibatkan bus pariwisata di Indonesia.

Ironisnya, kasus kecelakaan bus ini biasanya kerap punya faktor yang hampir serupa, misalnya kurangnya perawatan atau unit tua yang merupakan bus bekas. 

Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani mengatakan, imbas dari kecelakaan bus Putera Fajar yang menelan 11 nyawa korban tersebut, pihaknya tentunya akan melakukan evaluasi, terutama pengawasan yang lebih ketat terhadap operasional bus.

"Kebetulan kita ketemu dengan Korlantas untuk bersama-sama mengurangi kecelakaan yang seperti ini. Ujungnya adalah pengawasan lebih ketat untuk memastikan bahwa masyarakat itu nanti lebih aman menggunakan bus-bus pariwisata," katanya pada ajang Busworld 2024, Rabu (16//5/2024).

Yani mengatakan, sejak lama, pengawasan yang susah ialah untuk bus pariwisata. Operasional bus pariwisata yang tidak punya izin selalu tidak terdeteksi. Biasanya banyak yang baru ketahuan itu di pelabuhan. Oleh karena itu penjagaan di pelabuhan akan diperketat.

Bahkan, menurutnya pengawasan bus AKAP atau AKDP jauh lebih tertib dari bus pariwisata lantaran masuk terminal bus yang bisa dipantau oleh petugas Dishub. Maka dari itu operasional bus pariwisata, terutama unit bekas sulit ketahuan. 

"Bahkan hanya punya satu bus saja sudah klaim jadi pengusaha bus. Misalnya dia beli bus bekas di pakai untuk angkutan umum padahal izinnya tidak ada. Akhirnya tertangkap dimana? Di pelabuhan. Makanya nanti kita akan lebih kencang lagi di pelabuhan," kata Yani.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/16/190100515/sering-kecelakaan-operasional-bus-pariwisata-sulit-diawasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke