Peugeot pertama kali hadir pada 1972 yang kala itu berada di bawah Multi France Motor. Meski sudah bergelut selama 50 tahun dan beberapa modelnya punya kiprah manis seperti 306, 406, hingga 206, Peugeot memutuskan mundur.
Ada persepsi di masyarakat, desain mobil asal Perancis sulit diterima tak seperti pabrikan Eropa lain. Pilihannya ialah suka atau tidak suka, atau dalam bahasa Inggris "like it or hate it." Jargon ini melekat dan jadi semacam hambatan.
Hadi Taruna, dari komunitas Peugeot 306 Community mengakui bahwa image tersebut cukup kuat di mobil Perancis. Tapi jika bicara desain pada akhirnya balik ke selera masing-masing dan tidak ada salah-benar.
"Sebetulnya ini lebih ke arah stigma yang hadir turun-temurun atau image yang terbentuk atau dibangun, yang pada akhirnya tidak bisa menjadi baik," ujar Hadi kepada Kompas.com, Kamis (3/5/2024).
Hadi mengatakan, soal desain boleh saja punya persepsi sendiri tapi jika bicara teknis maka lain hal. Menurut Hadi rancang bangun Peugeot sangat baik dan hal itu sudah dibuktikan oleh penggunanya.
"Kalau bicara teknis Peugeot sendiri tidak ada masalah. Mobilnya sendiri baik-baik saja sama seperti mobil Eropa yang lain," ujar Hadi.
"Cuma itu tadi, di Indonesia marketnya tidak banyak, seolah Peugeot itu hanya meramaikan saja karena marketnya kecil. jadi orang yang beli Peugeot beli karena suka, kalau tidak jangan beli," ujarnya.
Secara global Peugeot dikenal sebagai salah satu produsen paling tua di industri otomotif, dan tetap bertahan. Peugeout memasuki industri sejak tahun 1810 lewat sebuah pengecoran baja.
Mobil pertama yang membawa nama Peugeot, diluncurkan pada tahun 1889. Menjadikannya sebagai produsen mobil tertua kedua di dunia dan merek mobil tertua yang masih terus berjalan.
Pada tahun 1929, Peugeot meluncurkan mobil produksi massal pertamanya, yakni Peugeot 201 dan menandai perjalanan perusahaan dari bisnis skala kecil ke produsen massal.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/03/112200115/desain-mobil-perancis-bukan-selera-semua-orang-