Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Mau Produk Otomotif China yang Masuk Berkualitas

JAKARTA, KOMPAS.com - Invansi otomotif China kembali ke Indonesia. Jika awal tahun 2000'an terpusat pada sepeda motor maka dalam beberapa tahun belakangan merek China hadir membanjiri pasar mobil dan motor.

Indonesia jadi tujuan baru para produsen asal China. Untuk merek mobil bermain di segmen konvensional dan juga listrik alias EV. Sedangkan untuk segmen motor mayoritas ialah motor listrik.

Tak hanya jualan, beberapa merek mobil berkomitmen di pasar Indonesia dengan mendirikan pabrik atau pusat perakitan. Beberapa di antaranya ialah Wuling, DFSK, Neta, MG Motor, dan terakhir BYD.

Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, mengatakan, harapan pemerintah merek-merek China yang masuk Indonesia punya produk yang berkualitas.

"Harapan kami sebenarnya begini, yang masuk ke Indonesia ialah pemain serius dan bisa dilihat yang masuk di sini itu ranking berapa yang masuk ke sini," ujar Rachmat di booth BYD di pameran PEVS 2024.

"Rata-rata yang masuk ke sini ranking tinggi. Misalnya di Tiongkok sendiri itu pernah ada 200 pemain EV dan pasar Tiongkok itu bukan hanya besar tapi kompetitif jadi kalau bisa bertahan sampai saat ini biasanya mereka punya operasi yang bagus," katanya.

"Kami juga inginnya barang-barang yang masuk ke sini berkualitas," ujar Rachmat.

Seperti diketahui kehadiran mobil China di Indonesia mendobrak pasar mobil yang selama ini dikuasai pabrikan Jepang. Perang harga terjadi di mana mobil China dibanderol lebih murah dari mobil Jepang dan Korea Selatan, apalagi dari Amerika Serikat dan Eropa.

Namun ke depan, perang harga mobil China tak cuma untuk merek non-China tapi juga sesama merek China. Kejadiannya sudah terbukti di GIIAS 2023, saat Wuling luncurkan Air EV Lite yang memukul harga Seres E1 Type B.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/02/094200215/pemerintah-mau-produk-otomotif-china-yang-masuk-berkualitas-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke