JAKARTA, KOMPAS.com – Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penjualan sepeda motor di dalam negeri.
Sebab, kondisi tersebut akan membuat besaran cicilan kendaraan mengalami kenaikan dan adanya pengalihan belanja rumah tangga.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan, kenaikan BI Rate bakal berdampak pada industri roda dua.
“Kalau trennya naik, apakah nanti APPI akan meninjau ulang atau gimana saya kurang tahu. Tapi biasanya kalau ada kenaikan gitu, paling kenaikan suku bunga pinjaman. Pengaruhnya lebih ke pembiayaan, bukan ke harga jual," ujar Sigit kepada Kompas.com (28/4/2024).
Sigit menjelaskan, saat ini tantangan industri motor adalah daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya sebisa mungkin mempertahankan harga jual agar motor tetap kompetitif.
“Faktor kenaikan harga selain Dollar AS atau nilai mata uang, yaitu kenaikan harga bahan baku. Saat ini bahan baku ada kenaikan sedikit, tetapi masih bisa kami tolerir,” ucap Sigit.
“Kenaikan upah tidak sampai memengaruhi harga, sudah bisa kami antisipasi. Kalau yang lalu kan suplai itu agak pengaruh (faktor eksternal),” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, kenaikan BI Rate lebih berpengaruh pada konsumen motor baru.
"Kenaikan suku bunga BI sebenarnya tidak akan memengaruhi debitur yang sudah berjalan karena bunga yang diterapkan fix. Mungkin akan berdampak ke calon debitur yang hendak melakukan pembelian karena ada sedikit kenaikan," kata Suwandi kepada Kompas.com (27/4/2024).
Ketika nilai rupiah menguat dan suku bunga acuan tidak dinaikkan, harga atas barang-barang yang diimpor, khususnya komoditas pangan, akan makin mahal. Hal ini membuat tingkat inflasi semakin tidak terkontrol.
"Dengan kondisi dimaksud, masyarakat akan berpikir mau beli kendaraan dulu atau memenuhi belanja rumah tangga dulu. Inilah yang menjadi perhatian kita semua," ucap Suwandi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/29/152200315/dampak-kenaikan-bi-rate-terhadap-industri-motor