JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak Kepolisian sedang gencar melakukan razia knalpot racing alias brong dengan suara bising sejak awal 2024. Razia ini juga berlangsung Nasional dan dilakukan oleh Polda-polda di hampir semua Provinsi.
Menanggapi adanya upaya ini, beberapa pengamat dan pengusaha bengkel umum yang tergabung dalam Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) mengapresiasi tindakan tegas dari Kepolisian.
Namun demikian, razia knalpot diklaim tidak memengaruhi aktivitas bengkel. Sejumlah orang mungkin mencopot knalpot brong karena ingin menghindari razia kepolisian, tapi diklaim masih banyak yang mau pasang.
“Kalau ke bengkel sih enggak berdampak, justru bengkel dalam beberapa waktu kemudian akan diuntungkan lagi,” ujar Ketua Umum PBOIN Hermas Prabowo, kepada Kompas.com (26/4/2024).
“Kenapa? Hobi itu kan enggak bisa dicegah. Orang yang suka pakai knalpot brong atau knalpot modif, apa kemudian besok dia akan berhenti pakai itu? Kan enggak,” kata dia.
Hermas mengatakan, tren penurunan penggunaan knalpot brong terjadi ketika polisi rajin menggelar operasi.
Namun, saat razia kepolisian mulai jarang dilakukan, maka penggunaan knalpot brong akan kembali ramai.
“Nanti pada masanya polisi sudah mulai kendur, dia akan cari lagi, pasang lagi. Bagi beberapa orang mungkin aneh atau mengganggu karena berisik," ucap Hermas.
"Tapi buat anak muda kan hobi. Mereka biasanya enggak masalah dirazia atau ditangkap, ketika sudah longgar akan dipasang lagi,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/29/092200915/razia-knalpot-brong-diklaim-tidak-memengaruhi-bisnis-bengkel-umum