Cara Chery Jaga Harga Jual Kendaraannya di Indonesia

KARAWANG, KOMPAS.com - Harga jual kembali masih menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk melakukan pembelian kendaraan bermotor, khususnya mobil.

Kondisi ini lantas menjadi tantangan bagi beberapa merek otomotif yang baru berlaga di pasar nasional. Tak terkecuali PT Chery Sales Indonesia (CSI) yang kembali masuk pada 2022 lalu.

Faesal Khadapi, Regional Manager Regional 2 PT CSI mengaku, harga jual kembali memang menjadi aspek penting yang menentukan nilai suatu produk. Karenanya, perseroan menerapkan beberapa strategi.

"Saat ini kita belum bisa lihat berapa persen depresiasi produk-produk kami, khususnya Omoda E5 untuk satu tahun. Jadi memang masih abu-abu untuk pasar used car (mobil bekas) kami," katanya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).

Meski demikian, ada beberapa cara yang sudah dilakukan pabrikan dalam mempertahankan harga jual kembali produk mereka. Salah satunya memastikan program diskon tidak dilakukan secara besar-besaran.

"Jadi cara kami dengan tidak memberikan diskon terlalu besar. Kami juga memastikan kualitas mobil tetap tinggi sehingga nilainya tidak jatuh saat hendak dilepas kembali," kata Faesal.

Menurutnya, diskon mobil baru merupakan salah satu penyebab utama mengapa harga jual kembali kendaraan terjatuh.

“Kami sangat menjaga agar potongan harga besar-besaran di lapangan bisa dihindari. Jadi harga mobil bekasnya tetap tinggi,” tambahnya Faesal.

Chery memang cukup hati-hati menggarap pasar otomotif di Indonesia. Mereka terus berupaya memperbaiki citra setelah sempat hengkang secara tiba-tiba pada 2013.

Adapun strategi utama yang hendak dijalankan ketika kembali di 2022 ialah fokus terhadap kualitas dan pelayanan, seraya menghadirkan produk terbaik serta membuat pabrik perakitan mandiri.

Strateginya pun cukup berhasil sehingga pada 2023 mereka berhasil menjual 3.952 unit.