JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi sepeda motor listrik sudah cukup banyak di Indonesia, tren modifikasi dengan menggunakan aksesori-aksesori aftermarket masih belum masif.
Selain itu, pedagang-pedagang aksesori mengaku masih belum berminat mengambil produk aftermarket, yang secara spesifik diperuntukkan bagi motor listrik.
Kompas.com coba menelusuri Sentra Otomotif motor di Jalan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. Walau sudah berkeliling cukup lama, memang tidak ada toko yang menjual spare part atau aksesori motor listrik.
Jojo, Pemilik Toko Variasi GM Motor menjelaskan, dia memang belum berminat menyetok aksesori dan suku cadang motor listrik. Alasannya simpel, segmen pasar ini dinilai masih sangat jarang.
Selain itu, dia juga mengaku belum sepenuhnya memahami kebutuhan konsumen dan seperti apa minatnya. Karena tidak mau merugi akibat salah langkah, Jojo memutuskan untuk menunggu momen.
“Masih jarang kalau (aksesori) motor listrik, enggak banyak juga yang jualan. Mungkin ada, tapi toko-toko online,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2024).
Penjelasan senada juga disampaikan Koh Aan, Pemilik bengkel variasi Bintang Motor Otista. Menurutnya, konsumen pengguna motor listrik memang ada, tapi aksesori yang dicari masih terbilang umum dan biasanya berjenis PnP (plug and play).
Beberapa aksesori dimaksud contohnya adalah shockbreaker tabung, klakson keong, atau cakram rem depan.
“Carinya paling cuma shockbreaker, kalau ini kan bisa dipasang di motor bensin atau listrik, sama saja. Atau ada juga yang cari cakram rem variasi, biar lebih bagus tampilannya,” kata Koh Aan.
Karena aksesorinya masih ringkas, estimasi biaya yang dikeluarkan juga relatif sedikit. Contohnya shockbreaker tabung model twin shock, bisa diperoleh dengan harga mulai dari Rp 550.000.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/24/154100215/cari-aksesori-buat-motor-listrik-opsinya-masih-sedikit