Artinya, pada musim 2025 ada kemungkinan mantan pebalap Honda itu berpindah ke tim lain, entah naik ke tim pabrikan atau pindah ke pabrikan lainnya.
Saat ditanya terkait masa depannya, Marquez mengungkap dirinya membuka lebar tawaran dari tim satelit maupun tim pabrikan untuk musim 2025.
“Saya berharap pasar akan lebih bergairah. Butuh lebih banyak waktu untuk menandatangani kontrak. Setiap pabrikan telah merekrut pebalap papan atas Ducati menggandeng Pecco, Yamaha menggandeng Quartararo, yang berikutnya adalah Aprilia,” ucap Marquez, dikutip dari Crash, Minggu (21/4/2024).
“Mereka akan mengambil salah satu dari keduanya, lalu menunggu pebalap kedua. Bagi saya, semua pintu terbuka. Jika Anda cepat di trek balap, lebih banyak pintu yang terbuka. Jadi ini adalah targetku,” lanjutnya.
Solusi yang jelas mungkin adalah tetap bertahan dengan Gresini Racing. Apalagi sejak memulai debut di tim satelit Ducati itu, Marquez mengalami peningkatan performa yang cukup signifikan, yakni mampu bersaing dengan para rivalnya di barisan depan.
Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri jika tim pabrikan Ducati mampu menawarkan motor yang lebih baik dibandingkan tim satelit. Kondisi ini tentu bisa membantu Marquez lebih kompetitif demi mengejar gelar juara dunia MotoGP yang kedelapan.
Saat ini kursi tim pabrikan Ducati sudah diisi oleh Francesco Bagnaia yang telah menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun. Juara dunia MotoGP dua kali berturut-turut itu akan tetap mengendarai Desmosedici hingga akhir 2026.
Sementara posisi Enea Bastianini yang saat ini menjadi rekan setim Bagnaia di tim pabrikan Ducati cukup terancam. Pasalnya, ia akan menghadapi tekanan untuk mempertahankan tunggangannya dari beberapa pebalap.
Sebut saja Jorge Martin yang merupakan juara bertahan Pramac, Marco Bezzecchi yang telah beberapa kali menjuarai balapan VR46, hingga pebalap Gresini Racing Marc Marquez.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/22/084200115/bicara-nasib-marc-marquez-di-motogp-2025