JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penggunaan pelat nomor palsu kembali terjadi. Paling baru melibatkan pengemudi Toyota Fortuner yang berkendara secara arogan, mengaku adik seorang jenderal serta menggunakan pelat pelat palsu dinas TNI.
Diketahui pelaku mengaku menggunakan pelat bodong tersebut untuk menghindari ganjil genap saat arus mudik.
Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan, saat ini memang banyak masyarakat yang mengakali kebijakan ganjil genap.
“Karena ada kebijakan ganjil genap inilah sekarang orang indonesia kreatif, bikin palsu nomornya, pakai nomor tentara, supaya bebas ganjil genap, malah tertangkap. kalau kami di lalu lintas cuma bisa melakukan penilangan, ada di pasal 280,” kata Yusri, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/4/2024).
Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman telah mengimbau bagi masyarakat yang tak berkepentingan tidak perlu memalsukan pelat nomor karena tidak ada manfaatnya.
Kendaraan tersebut tetap akan ditindak apabila melakukan pelanggaran lalu lintas termasuk ganjil genap (gage).
“Diharapkan kepada masyarakat yang tidak berkepentingan untuk tak menggunakan TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) atau pelat rahasia palsu. Saat ini TNKB pelat rahasia tidak kebal gage,” ucap Latif dalam keterangan resmi.
Menurut Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019, tentang perubahan Pergub 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan sistem Ganjil Genap, hanya ada 17 mobil yang dikecualikan.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/18/161200415/polisi-bakal-tindak-tegas-pengendara-yang-pakai-pelat-nomor-palsu