KLATEN, KOMPAS.com - Beredar video adegan bus oleng sambil membunyikan klakson telolet dan hampir menabrak rombongan bocah di pinggir jalan.
Video tersebut viral usai diunggah oleh salah satu akun Instagram @mybusmytravelling. Dalam postingan tersebut pemilik akun mempertanyakan motif sopir melakukan adegan berbahaya tersebut.
Sontak, netizen ikut berkomentar atas aksi sopir tersebut bahkan sebagian mereka mengecam tindakan itu dengan kalimat menohok.
Rupanya peristiwa tersebut bukan tidak disengaja, melainkan adegan akrobatik yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak tersebut. Selain oleng, bus pariwisata bertuliskan Sanjaya Trans tersebut juga membunyikan klakson telolet.
Usut punya usut, rombongan bus pariwisata tersebut merupakan acara family gathering Sanjaya Trans yang diikuti oleh anak-anak kecil, remaja dan sebagian orang tua pendamping. Mereka konvoi dari Pamulang, Tangerang Selatan menuju Pantai Carita, Pandeglang, Banten.
Berdasarkan informasi yang didapat oleh tim redaksi Kompas.com, Senin (15/4/2024) dari postingan YouTube Hawin Mardha, Kamis (14/3/2024) bus-bus tersebut memang sengaja melakukan aksi berbahaya karena disukai oleh anak-anak dan para pecintanya.
Setiap bus oleng mereka akan berteriak layaknya sedang naik wahana permainan. Begitu juga setiap melihat bus lain bermanuver oleng, mereka akan membanggakannya dan menganggap semakin oleng semakin keren.
Bahkan masing-masing bus sudah memiliki nama dan karakter melekat terkait arogansinya seperti Albino dijuluki paling 'bar-bar', Avatar, Lemon Tea dan seterusnya. Fenomena ini seakan sudah melekat dan dianggap keren bagi anak-anak, remaja, bahkan orang tua.
Bus oleng dan klakson telolet sampai saat ini masih dibanggakan dan bisa dibilang menjadi hobi berbahaya meski secara resmi pemerintah melarangnya. Hal ini menandakan bahwa keselamatan berkendara di Tanah Air masih minim.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan fenomena tersebut menjadi alasan kenapa lalu lintas di Indonesia masih belum aman sampai sekarang.
"Membuat kendaraan oleng itu mudah, tapi menjaga tetap stabil itu susah dan hanya bisa dilakukan driver yang tampil di area tertutup," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sony mengatakan, jalan umum bukan tempat untuk atraksi atau pamer skill yang membahayakan. Sebaiknya, pengemudi bisa menampilkan gaya berkendara yang aman.
"Ini saya perhatikan, mereka lakukan aksi berbahaya untuk pamer. Driver di Indonesia sudah ketinggalan jauh dengan negara tetangga. Mereka sudah sangat terampil secara soft skill, takut membuat orang lain celaka," ucap Sony.
Menurut Sony, pengemudi di negara tetangga sudah sangat menaati aturan. Hal ini yang sepatutnya dicontoh, sehingga aman dan selamat dalam berlalu lintas akan tercipta.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/17/061200815/video-viral-bus-sanjaya-trans-melakukan-aksi-oleng-di-jalan