KLATEN, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi matik banyak diandalkan oleh masyarakat lantaran cara pengoperasiannya yang lebih sederhana.
Hanya saja, transmisi matik lebih sering membutuhkan perawatan khususnya dalam hal penggantian oli. Pasalnya, keawetan dan performa transmisi matik berhubungan erat dengan kualitas oli yang digunakan.
Cara menjaga kualitas oli transmisi matik tetap baik salah satunya dengan menggantinya secara rutin sesuai rekomendasi yang diberikan atau bila tanda-tandanya sudah muncul.
Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan tanda oli transmisi matik sudah jelek atau sudah waktunya ganti bisa mengikuti acuan jarak tempuh atau memeriksanya secara langsung.
“Jarak tempuh sudah sampai 40.000 Km, itu maksimal interval penggantian oli transmisi matik, bisa juga memeriksa kualitasnya secara langsung lewat dipstick atau terjadi penurunan performa,” ucap Elin kepada Kompas.com, Senin (1/4/2024).
Elin mengatakan bila pengendara memperhatikan dan memiliki kepekaan, biasanya bisa merasakan ketika performa mobil menurun. Meski ada banyak faktor penyebab, salah satunya adalah transmisi.
“Bisa saja muncul jeda jadi mobil tidak langsung jalan saat tuas matik sudah di D atau R, bisa tenaga menjadi berat, putaran mesin tinggi tapi kecepatan mobil tidak naik secara signifikan dan sebagainya,” ucap Elin.
Selain dari performa kualitas oli transmisi matik juga bisa diperiksa secara visual lewat dipstick oli yakni dengan memperhatikan warna, tekstur dan aromanya.
“Bila warna oli matik sudah gelap, itu menandakan tingginya kandungan kontaminan, yakni berupa serbuk logam sangat halus sisa dari gaya gesek antar komponen, bila muncul aroma gosong pada oli juga bisa,” ucap Elin.
Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulistyo mengatakan penggantian oli matik bisa mengikuti buku panduan kepemilikan kendaraan, di sana tertulis jadwal penggantian untuk pemakaian normal dan berat.
“Untuk pemakaian normal, penggantian oli transmisi matik model AT per 100.000 Km, sedangkan untuk pemakaian berat tiap 40.000 Km sebaiknya diperiksa kualitasnya, atau wajib diganti tiap 80.000 Km,” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.
Eko mengatakan kondisi berat yang dimaksud sudah dijelaskan dengan rinci di buku pedoman kepemilikan, sehingga bisa dibaca lebih teliti.
“Seperti kendaraan mengangkut beban berat, putaran mesin tinggi secara konstan lebih dari 2 jam, dan lain-lain, itu membuat interval penggantian oli transmisi matik maju dari biasanya,” ucap Eko.
Jadi, tanda-tanda oli transmisi matik sudah minta diganti bisa berupa munculnya gejala penurunan performa, perubahan bau dan warna oli, serta sudah jadwalnya ganti oli.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/02/114200415/tanda-oli-transmisi-mobil-matik-sudah-minta-diganti