SOLO, KOMPAS.com - Ketika naik sepeda motor ada baiknya untuk tidak melakukan aksi yang membahayakan masyarakat sekitar dan pengguna jalan lain.
Seperti dalam video yang diunggah akun X (Twitter) @merapi_uncover, Jumat (29/3/2024) di mana terlihat gerombolan pemuda yang mengendarai sepeda motor menyalakan kembang api di sekitar Jalan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta.
Aksi segerombol pemuda ini tentu meresahkan masyarakat dan mengganggu pengguna jalan lainnya.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, perilaku buruk dari pengendara ketika melakukan euforia berlebih, apapun acaranya lakukan dengan santun dan beretika supaya orang lain yang melihat respect.
Sony mengatakan, jika ingin melakukan euforia ada lima M yang harus menjadi perhatian, yaitu.
“Pertama malu-maluin, jangan dipikir tindakannya tidak terlihat orang banyak,” kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (20/3/2024).
“Kedua, konvoi sebaiknya tidak dilakukan karena sifatnya bergerombol dan berisik,” lanjut Sony.
Kemudian, ketiga adalah memprovokasi, kegiatan seperti ini pasti disertai teriakan-teriakan atau suara-suara yang membuat bising dan mengakibatkan orang emosi.
“Keempat merugikan, dengan cara-cara berkendara yang tidak aman pasti akan dekat dengan kerugian materi atau nyaman akibat dari kecelakaan,” kata Sony.
Terakhir, Jusri mengatakan jangan membahayakan orang lain. Membawa bahan peledak dengan tingkat explosif rendah sekalipun tidak diperbolehkan saat berkendara atau berada di tempat umum.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/30/122200815/video-aksi-sekelompok-pemotor-yang-menyalakan-petasan