SLEMAN, KOMPAS.com - Saat mobil melaju, permukaan ban akan bergesekan dengan jalan sehingga wajar saja bila pelek menjadi panas.
Selain karena itu, pelek juga akan lebih panas setelah mobil melaju di jalan macet. Hal itu terjadi karena saat macet akan membuat pengendara sering memainkan pedal rem.
Perlu diketahui efek dari gaya pengereman tentu bisa membuat pelek menjadi panas. Ketika rem bekerja, kampas rem akan bergesekan dengan piringan atau tromol rem sehingga panas akan meningkat dan perlahan merambat ke pelek.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan pelek panas setelah digunakan jalan bisa saja normal, namun bila sisi kanan dan kiri panasnya tidak sama maka itu bisa menjadi tanda masalah rem.
“Bila salah satu pelek lebih panas, itu bisa jadi pertanda sistem rem bermasalah, kemungkinan rem pada sisi roda yang panas tersebut mengalami macet, sehingga gaya geseknya lebih besar daripada roda lainnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (26/3/2024)
Hardi mengatakan pada roda dengan rem yang macet maka pengereman secara tidak disengaja akan terus terjadi sehingga panas yang dihasilkan akan lebih besar.
Meski pedal rem tidak diinjak, rem yang mengalami macet akan terus menerus bekerja dan menghasilkan panas berlebih pada area roda termasuk pelek.
“Rem macet dapat diartikan pengereman terus terjadi selama kendaraan melaju meski pedal rem tidak diinjak, jadi ini bisa menyebabkan salah satu pelek lebih panas,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan dalam kondisi normal, daya pengereman pada masing-masing roda bisa saja berbeda tergantung pendistribusian gaya sesuai kondisi jalan sehingga panas pelek memang akan berbeda antara roda belakang, depan, kiri dan kanan.
“Tapi jika memang terdapat perbedaan panas yang signifikan, sebaiknya perlu dipastikan roda tersebut tidak macet, pasalnya bila dibiarkan justru dapat mengganggu performa mobil, di sisi lain juga merusak komponen,” ucap Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/27/101200915/penyebab-pelek-mobil-panas-usai-dipakai-jalan