Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sulit Produksi Pikap Kabin Ganda di Indonesia Tanpa Kompensasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita pernah meminta paraprinsipal otomotif menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan niaga.

Pernyataan ini tertuju ke negara tetangga yakni Thailand yang sampai sekarang jadi basis produksi mobil niaga, salah satunya pikap kabin ganda atau double cabin.

"Suatu yang aneh menurut saya, prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan double cabin dengan alasan permintaan domestik," kata Agus di Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Memang, seluruh double cabin yang dijual di Indonesia saat ini buatan Thailand. Salah satunya, Isuzu D-Max.

Menurut Attias Asril, Division Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), kalau memang mau membawa produksi double cabin ke Indonesia, harus ada kompensasi.

"Pasti harus ada kompensasi, insentif pendukung kalau enggak. Kalau apa adanya, kayak sekarang, enggak ada apapun, pindahin semua pabrik mungkin berat, tapi mungkin Kemenperin sudah punya program tertentu yang sudah diapkan," ucap Attias di Jakarta belum lama ini.

Aat, sapaan Attias, melanjutkan, memindahkan basis produksi dengan alasan permintaan di dalam negeri masih sulit buat dilakukan. Bahkan yang ada efeknya malah bisa menaikkan harga dari produk.

"Kembali lagi, hitung-hitungannya," ucap Aat.

Masih banyak yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk bisa memproduksi produk tertentu. Seperti permintaan, besarnya pasar, dan sebagainya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/25/094200915/sulit-produksi-pikap-kabin-ganda-di-indonesia-tanpa-kompensasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke