Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Penyebab Kemacetan Saat Arus Mudik Lebaran Versi Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lalu lintas arus mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H diprediksi bakal macet. Kepolisian bahkan telah mengumumkan puncak arus mudik diprediksi terjadi sekitar tanggal 6 dan 7 April 2024.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan, mengatakan, terdapat beberapa penyebab kemacetan saat arus mudik Lebaran.

Pertama adalah kepadatan di rest area yang seringkali menjadi pusat kemacetan. Seperti diketahui, banyaknya kendaraan yang antre masuk ke rest area telah menimbulkan kemacetan panjang.

"Ini kita akan kelola bersama dengan pengelola rest area bagaimana traffic flow-nya, penambahan pelayanan dari rest area itu sendiri, sehingga arus lalu lintas yang menuju ke rest area ini bisa lancar” ujar Aan, dilansir dari Instagram resmi @korlantaspolri.ntmc, Sabtu (23/3/2024).

Kemudian penyebab kemacetan berikutnya terkait penumpukan kendaraan di gerbang tol. Pasalnya, masih ada beberapa pengendara yang lupa dengan saldo uang elektroniknya, sehingga membuat antrean yang lebih lama.

“Masih ada perilaku yang ini bisa memperlambat tertib lajur di gate, namun dari pengelola jalan tol sudah mempersiapkan cara bertindak untuk mempercepat pelayanan di gerbang tol tersebut,” ucap Aan.

Lalu, kendaraan logistik yang masih beredar saat periode mudik Lebaran turut membuat arus lalu lintas menjadi padat.

“Nanti mungkin ada pembatasan, terutama sumbu 3 ke atas, untuk mengurangi beban arus lalu lintas di jalan tol,” kata Aan.

Terakhir, terkait mobil-mobil yang mengalami masalah di jalan dan berhenti bahu jalan. Kondisi ini rupanya turut memengaruhi kelancaran arus lalu lintas.

“Masih adanya kendaraan yang mogok, bermasalah, sehingga ini memengaruhi arus lalu lintas yang ada di belakangnya, terjadi kelambatan, terjadi kemacetan,” ujar Aan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/24/082100815/ini-penyebab-kemacetan-saat-arus-mudik-lebaran-versi-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke