JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu keraguan memakai mobil listrik atau electric vehicle (EV) yaitu terkait dengan keselamatan. Beberapa kali sempat terjadi kasus mobil terbakar yang disebabkan oleh modul baterai.
Seperti kecelakaan Tesla Model 3 yang dilaporkan meledak setelah mengalami kecelakaan di Moskow, Rusia. Kemudian kasus yang melibatkan lima mobil hancur setelah baterai lithium-ion dari satu unit mobil mewah meledak di Bandara Sydney, Australia.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran mobil listrik.
Lung Lung, CEO Dokter Mobil, mengatakan, umumnya ada dua hal yang menyebabkan kebakaran pada mobil listrik. Pertama karena overcharging atau pengisian daya yang berlebihan.
“Overcharging Ini sebetulnya agak tidak mungkin, karena setiap mobil sudah punya cut off. Tetapi yang menjadi perhatian adalah ketika mobil listrik dicas,” kata Lung Lung, saat ditemui Kompas.com, di Jakarta Utara, belum lama ini.
“Saat dicas, mobil akan menghidupkan water pump untuk melewati coolant di pelat-pelat pendingin, supaya baterai tetap dingin. Beberapa kasus mobil terbakar, ketika dicas, water pump-nya tidak menyala, makanya panas dan terbakar,” lanjutnya.
Penyebab lainnya adalah baterai mobil tertusuk sesuatu, misalnya saat mengalami kecelakaan.
“Semua baterai yang seperti ini (lithium ion-nikel) bahkan mobil Tesla pun akan terbakar jika tertusuk sesuatu. Itu biasanya terjadi ketika mobil menabrak sesuatu. Saat ini baterai yang ditusuk tidak terbakar itu LFP (lithium iron-phosphate) dari BYD,” kata Lung Lung.
Maka dari itu, sebagai salah satu pencegahan, Lung Lung mengimbau kepada pemilik kendaraan listrik untuk selalu menjaga suhu baterai.
“Intinya kan baterai harus dingin sedingin-dinginnya, jadi kalau pakai AC setel suhu paling dingin, baterainya dibersihkan. Baik itu EV atau hybrid sama konsepnya, harus dingin,” kata Lung Lung.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/23/064200215/ketahui-penyebab-baterai-mobil-listrik-bisa-terbakar