Selain mesin bakar, mobil hybrid juga dibekali baterai tambahan yang digunakan untuk menggerakan motor listrik.
Baterai pada mobil hybrid ini perlu diperhatikan dengan melakukan perawatan secara rutin. Pasalnya, jika diabaikan baterai mobil hybrid bisa rusak dan pemilik kendaraan harus merogoh kocek dalam untuk biaya penggantiannya.
Lung Lung, CEO Dokter Mobil, menjelaskan, baterai pada mobil hybrid cenderung mengalami panas sehingga memerlukan pendinginan.
“Baterai (mobil hybrid) harus dingin. Ketika dipakai baterai kan panas, dia menggembung dan kempis, supaya dia awet dan tahan lama dia harus sedingin mungkin. Makanya baterai hybrid dan Electric Vehicle (EV) itu nempel banget sama coolant dan AC, karena mereka menggunakan dua komponen itu untuk mendinginkan,” ucap Lung Lung kepada Kompas.com di Jakarta Utara, Rabu (20/3/2024).
Untuk itu Lung Lung menyarankan pemilik kendaraan selalu menyetel AC ke suhu yang paling dingin ketika berkendara.
“Paling penting AC setel ke paling dingin, (blower-nya) tidak usah paling kencang, tidak apa-apa. Karena baterai dapat pendinginnya itu dari AC, sehingga bisa mempertahankan lifetime baterai mobil listrik lebih lama,” kata Lung Lung.
Tak hanya itu, Lung Lung juga menyarankan pemilik mobil hybrid untuk selalu menjaga kebersihan kabin. Pasalnya, kabin yang kotor juga bisa menjadi salah satu faktor berkurangnya umur baterai kendaraan mobil hybrid.
“Interior itu tidak boleh ada debu atau aneh-aneh, karena yang saya bilang tadi baterai ini menggunakan angin dari AC sebagai pendingin baterai. Jadi sebisa mungkin kabinnya bersih, AC-nya dipasang suhu yang paling dingin,” ucap Lung Lung.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/22/094200715/cara-mudah-merawat-baterai-mobil-hybrid