Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada, Rem Blong Bisa Terjadi Tanpa Gejala

KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu kewajiban konsumen dalam menekan risiko kecelakaan dalam perjalanan adalah menyiapkan mobil dalam kondisi prima, salah satunya pada sistem pengereman.

Dengan persiapan maka risiko terjadinya rem blong akan lebih minim. Namun, bukan jaminan bahwa mobil yang sudah melakukan servis bisa terhindar dari rem blong bila pengemudi tidak memperhatikan aspek berikut.

Eko Setiawan, Pemilik Everest Motor Bintaro, mengatakan, perawatan mobil sebelum perjalanan jauh merupakan antisipasi terjadinya kendala di jalan.

“Yang terpenting ada usaha untuk menekan segala kemungkinan masalah di jalan, seperti misal rem blong, maka konsumen perlu servis sistem rem mobil sebelum mobil digunakan,” ucap Eko kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Eko mengatakan, dari segi persiapan, servis sistem rem bisa menjadi cara paling ampuh untuk menekan risiko terjadinya rem blong. Selanjutnya, pengemudi hanya perlu mengatur perilaku berkendara yang aman dan benar.

“Rem blong adalah masalah perjalanan yang dihindari oleh semua orang saya kira, jujur saja rem blong biasanya terjadi karena kejadiannya mendadak, jika dari awal sudah ada masalah, biasanya pengemudi akan menyadarinya,” ucap Eko.

Maka dari itu, bila sudah ada tanda-tanda sistem bermasalah, sebaiknya mobil tidak dipaksakan terus melaju seakan tidak terjadi apa-apa. Eko mengimbau pengemudi tidak segan datang ke bengkel untuk sekadar melakukan pemeriksaan.

Senior Investigator KNKT, Achmad Wildan, mengatakan, dari sekian banyak peristiwa kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong, bukan karena kerusakan rem, melainkan kesalahan pengemudi dalam memahami prosedur melewati jalanan menurun.

“Dari hampir keseluruhan kasus rem blong masalahnya adalah pengemudi, tidak terkait dengan sistem rem kendaraan,” ucap Wildan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Wildan mengatakan, jika pengemudi memahami prosedur melewati jalanan menurun, rem kendaraan tidak akan blong seperti yang banyak dijumpai.

“Saat melewati jalan menurun, hal yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh hanya mengandalkan rem utama, tapi harus mengandalkan engine brake,” ucap Wildan.

Menurut Wildan, dengan memasang gigi rendah untuk melewati jalanan menurun maka laju kendaraan akan menjadi pelan, atau tidak menyelonong karena gaya dorong gravitasi.

Jadi, peristiwa rem blong bisa terjadi tanpa gejala yang timbul sebelumnya. Maka dari itu, selama dalam perjalanan pengemudi tetap perlu mewaspadainya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/22/071200015/waspada-rem-blong-bisa-terjadi-tanpa-gejala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke