JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca panas mulai melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Suhu udara di wilayah Indonesia juga terpantau mencapai 32 derajat Celcius pada Rabu (20/3/2024).
Kondisi ini tak jarang membuat para pemilik kendaraan mengatur suhu AC mobil ke posisi paling dingin. Namun, ada juga yang enggan memasang AC ke suhu paling dingin karena dianggap dapat merusak komponen tersebut.
Ferry Jensen, CEO, Founder Rotary Auto mengatakan, memaksimalkan suhu atau blower tidak akan merusak AC mobil. Hal tersebut sudah didesain oleh pabrikan agar pengemudi dan penumpang nyaman saat berkendara.
“Itu tidak benar, dan tidak ada hubungannya, karena sistem kerja AC itu kan ada otomatis thermostat-nya,” ucap Ferry, saat ditemui Kompas.com, di Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024).
Sementara itu, M Gunawan, Kepala Bengkel Spesialis AC Mobil Premium 99 menambahkan, hal yang merusak AC mobil bukan pada suhu, tetapi kalau komponen AC tersebut tidak dirawat.
Untuk mengusir hawa panas di kabin, Gunawan menyarankan pemilik mobil untuk menyetel suhu AC ke posisi paling dingin, kemudian menaikkan blower dua sampai tiga bar (untuk AC digital).
“AC mobil rusak kalau tidak dirawat. Jadi suhu kita maksimalkan, mentokin yang paling dingin, kalau AC digital itu bisa sampai 16-18 derajat, blowernya kita naikkan dua sampai tiga bar. Kalau tidak ada otomatis pakai manual supaya panas di dalam mobil itu cepat diganti,” kata Ferry.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/20/130323315/benarkah-setel-suhu-paling-dingin-bisa-bikin-ac-mobil-cepat-rusak