JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan motor domestik menjelang Lebaran tahun ini diperkirakan tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari tren penjualan pada dua bulan pertama tahun 2024.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), mengaku was-was dengan situasi pasar otomotif menjelang Lebaran tahun ini.
“Tahun lalu saja kan peningkatannya tidak begitu besar. Apalagi situasi seperti sekarang, harga pangan cukup tinggi naiknya,” ujar Sigit, kepada Kompas.com (15/3/2024).
Menurut laporan AISI, penjualan motor pada Januari-Februari yang lalu secara berturut-turut mencatat 592.658 unit dan 558.685 unit.
Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yaitu sebesar 615.416 unit dan 575.502 unit.
“Dari dua bulan (Januari-Februari 2024) itu harga beras saja kalau kita lihat ada kenaikan sekitar 40 persen, pasti orang fokus ke sana dulu,” ucap Sigit.
Seperti diketahui, menjelang Lebaran biasanya penjualan motor meningkat, karena masyarakat dapat THR (Tunjangan Hari Raya) dan bonus.
Selain itu, biasanya juga ada kebutuhan untuk memiliki alat transportasi. Namun situasinya agak berbeda pada awal tahun 2024.
“Pasti konsumen berpikir ke kebutuhan pokok dulu ya, kan kalau dilihat kenaikan kebutuhan pokok cukup tinggi,” kata Sigit.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/18/192100915/penjualan-motor-jelang-lebaran-tahun-ini-diprediksi-turun