JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mobil listrik raksasa asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc mengaku akan serius dalam melaksanakan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara atau ASEAN pada masa mendatang.
Diberitakan oleh Reuters, Rabu (13/3/2024), hal tersebut seiring dengan kawasan ASEAN, yang telah menjelma menjadi salah satu pasar kendaraan listrik terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Wilayah ini juga menawarkan basis konsumen yang cukup besar bagi Tesla, di tengah melambatnya permintaan di wilayah Eropa dan AS.
“Asia Tenggara tak diragukan lagi akan jadi tempat pertumbuhan utama dalam beberapa tahun mendatang dalam hal penyimpanan baterai dan adopsi EV,” kata eksekutif senior kebijakan publik dan pengembangan bisnis Tesla, Rohan Patel.
Penetrasinya itu juga sejalan dengan semakin kuatnya pesaing dari China, BYD dalam menggarap dan melebarkan sayap untuk berbisnis kendaraan listrik.
Diketahui, Tesla saat ini sedang berusaha menjalin kerja sama dengan beberapa negara besar di kawasan ASEAN untuk dapat memperluas jaringan operasi dan produksinya.
Misal saja Malaysia, yang telah memberikan izin kepada Tesla untuk menjual produknya di sana, dan mengatakan Tesla juga akan membangun jaringan stasiun pengisian daya di sana.
Tesla juga sedang dalam pembicaraan untuk memperluas operasinya di Thailand, yang merupakan produsen dan eksportir mobil terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan pejabat pemerintah Thailand telah mengatakan pada awal bulan ini bahwa Tesla telah mendiskusikan potensi untuk membangun fasilitas produksi, setelah melakukan survei di lokasi tersebut pada akhir 2023.
Di Indonesia sendiri, Tesla juga sudah melakukan komunikasi dengan beberapa pejabat negara, hingga Presiden RI Joko Widodo langsung. Namun hingga saat ini, belum ada kabar lanjutan tentang komunikasi tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/13/183100115/tesla-siap-ekspansi-ke-asean-begini-strateginya