JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatatkan adanya geliat peningkatan jumlah pengguna mobil listrik di Indonesia pada periode Januari-Desember 2023.
Jika dikomparasikan dengan periode serupa di 2022, ada peningkatan penjualan sebesar 43 persen. Angka ini diklaim cukup baik namun belum bisa dikatakan fantastis, menimbang pemerintah telah memberikan bermacam insentif dan program bantuan.
Hendro Martono, Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin menjelaskan, menghadapi situasi ini, Pemerintah akan memberlakukan program insentif baru khusus kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).
Program insentif baru yang dimaksud adalah insentif bea masuk dan PPnBM untuk mobil listrik berjenis Completely Built Up (CBU) dan Completely Knocked Down (CKD).
“Ini sebagai upaya percepatan program elektrifikasi nasional, sekaligus langkah kita dalam menambah populasi kendaraan listrik, spesifiknya mobil listrik di Indonesia,” ucapnya di sela-sela konferensi pers Kemenko Marves, Jumat (1/3/2024).
Pada kesempatan yang sama, Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, mengklaim jika adanya penambahan insentif ini akan mengkatrol populasi mobil listrik.
Singkatnya, pemberian insentif baru akan memberikan keleluasaan lebih bagi produsen dalam riset-pengembangan (RnD), perakitan, serta pemasaran. Satu efek positif yang bisa terjadi adalah harga mobil listrik semakin terjangkau.
Selain itu, pangsa pasar mobil listrik juga diprediksi bisa meningkat drastis dari keseluruhan penjualan mobil di Indonesia. Hanya saja, Rachmat mengaku belum memberikan prediksi pasti soal berapa persentase peningkatan tersebut.
“Secara kapasitas, kita (Indonesia) punya rasio penjualan dan produksi terbesar di ASEAN, jadi untuk ke depannya (di 2024) itu bagaimana manufaktur KBLBB bisa punya kontribusi yang lebih besar,” kata dia.
Sebagai informasi, berdasarkan rekapitulasi data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil secara whole sale di Indonesia sepanjang 2023 adalah sekitar 1 juta unit.
KLBB yang terdiri dari mobil listrik (BEV), mobil hybrid (HEV), dan plug-in hybrid (PHEV) menyumbang penjualan sekitar 7 persen dengan jumlah 69,763 unit.
Jika data tersebut lebih dispesifikkan untuk mobil listrik murni, total penjualannya adalah sekitar 17.058 unit alias sekitar 1,7 persen dari total penjualan mobil Nasional.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/02/170200415/kemenko-marves-prediksi-ada-ledakan-populasi-mobil-listrik-di-2024