JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) punya strategi dalam mengembangkan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, yakni diawali dengan studi, setelah itu berlanjut ke pengenalan produk, dan terakhir memproduksi massal.
Langkah tersebut juga diterapkan pada produk hybrid yang saat ini sedang masuk dalam tahap pengenalan produk dimulai melalui Honda CR-V hybrid dan Accord hybrid. Setelah diterima pasar, maka berlanjut ke tahap ekspansi atau melakukan produksi lokal.
“Untuk hybrid sudah masuk masa pengenalan, itu untuk produk-produk yang memang perkenalan, belum masa ekspansi. Setelah masyarakat teredukasi soal hybrid baru ada ekspansi, ekspansi itu termasuk produksi secara lokal karena volumenya besar,” ucap Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), saat ditemui di Jakarta, Jumat (29/1/2024).
Kendati demikian, Billy belum bisa mengungkapkan kapan mobil hybrid tersebut bisa diproduksi lokal. Sebab, dalam ekspansi produk harus didasari oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah memiliki pasar besar, agar secara volume atau hitung-hitungan masuk dengan nilai investasi yang sudah dikucurkan nanti.
"Kapannya nanti, ya. Jadi belum bisa diomongin,” kata Billy.
Adapun untuk mobil listrik murni Honda, Billy mengaku, baru menyelesaikan tahap studi. Nantinya mobil listrik murni tersebut juga akan diperkenalkan, dan berlanjut ke tahap ekspansi layaknya mobil hybrid Honda saat ini.
Billy juga turut ungkapkan kemungkinan jika nanti pihaknya akan mempertimbangkan untuk memproduksi mobil listrik murni secara lokal.
"Kalau yang baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) itu baru selesai studi, untuk N-VAN dengan Pertamina dan Honda e bersama dengan UI, penggunaan mobil listrik sebenarnya di Jakarta itu gimana sih. Setelah studi pasti nanti akan ada perkenalan, setelahnya seperti CR-V e:HEV pasti nantinya akan ada pertimbangkan produksi secara lokal,” kata Billy,
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/02/084200615/rencana-honda-produksi-kendaraan-elektrifikasi-dalam-negeri