Honda Tidak Akan Menjual Mobil Honda e di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) memastikan tidak akan menjual mobil listrik imut Honda e, meski sudah wara-wiri di sejumlah kesempatan dan pameran otomotif nasional.

Dikatakan Sales & Marketing and Aftersales Director HPM Yusak Billy, hal tersebut karena kendaraan sudah disuntik mati prinsipal. Meskipun demikian, mobil masih bisa jadi produk percontohan.

"Honda e kita tidak jual, kita mengenalkan. Kita gunakan untuk studi. Banyak yang nanya dijual nggak? tidak dijual," ujar Billy saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Kabar disuntik matinya Honda e kali pertama dikatakan oleh bos divisi mobil Honda Inggris, Rebecca Adamson yang menyatakan pemesanan produk dimaksud sudah ditutup.

Sebagai gantinya, perusahaan akan mengembangkan mobil listrik baru yang berkapasitas lebih baik sebagai angkutan harian. Pernyataan ini diungkapkan pada Januari 2024 lalu.

"Tidak akan ada lagi mobil seukuran Honda E. Saya dapat mengatakannya dengan yakin," kata dia.

Honda e sendiri dibekali dengan baterai berkapasitas 35,5 kWh. Dengan baterai tersebut, mobil diklaim dapat menempuh jarak hingga 220 Km.

Pengisian daya baterai pada mobil berada di bagian depan dan sudah dilengkapi dengan fast charging yang mampu mengisi dari nol hingga 80 persen dalam waktu 30-36 menit. Mobil ini menggunakan tipe konektor Mennekes 2 dan CCS 2.

Motor listriknya mampu memberikan tenaga sebesar 151,8 tk dan torsi hingga 315 Nm. Motor listriknya ditempatkan pada roda belakang.

Dengan bantuan mode berkendara Sport, Honda e mampu berakselerasi 0-100 Kilometer per jam dalam waktu kurang dari 9 detik.