JAKARTA, KOMPAS.com - Morris Garage (MG) Motor Indonesia berencana untuk terus penetrasi di segmen elektrifikasi. Tak cuma mobil listrik murni tapi juga akan membawa mobil hybrid ke Indonesia.
Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia, mengatakan, memasuki tahun 2024 merek Inggris kepunyaan China itu akan makin serius untuk fokus pada pemasaran mobil elektrikasi.
"Bagaimana dengan hybrid? Ada kemungkinan untuk masuk ke hybrid, ada. Tahun ini," ujar Arief kepada Kompas.com di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Rencana MG tersebut rupanya bertepatan dengan wacana pemerintah mengkaji pemberian insentif tambahan untuk mobil listrik berteknologi hybrid.
Sebelumnya, saat pembukaan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 (15/2/2024), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah akan mengkaji pemberian subsidi untuk mobil hybrid.
Rencana tersebut menyusul perkembangan hybrid electric vehicle (HEV) yang masuk dalam kendaraan rendah emisi disebut berkontribusi cukup besar dalam menekan emisi dan penjualannya massif dalam dua tahun belakangan.
"Kami juga lihat animo dan antusiasme terhadap kendaraan. Sebelum kami meluncurkan MG 4 EV dengan harga yang bombastis, kami balik lagi melihat sesuatu keinginan dari kacamata konsumen," kata Arief.
"Poinnya waktu saya kaji mengenai hybrid potensinya cukup besar. Apalagi ini ada wacana kajian yang bisa diberikan berapa insentif, bukan hanya BEV tapi juga hybrid," ujarnya.
"Saya menanggapinya sangat senang kenapa karena balik lagi, saya bicara portofolio, dan portofolio MG untuk hybrid sudah lengkap," ungkap Arief.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun lalu, total penjualan ritel mobil di Indonesia sebesar 998.059 unit, turun sekitar 2 persen dari tahun 2022 sebesar 1.013.582 unit.
Bicara segmen elektrifikasi yang terdiri dari hybrid (HEV), Plug-in Hybrid (PHEV) dan mobil listrik (BEV), berdasarkan data 2023 terjual 64.933 unit atau 6,51 persen dari total penjualan mobil nasional.
Kemudian jika dirinci, penjualan mobil hybrid atau HEV sebesar 46.756 unit dengan market share 4,68 persen, sedangkan mobil listrik hanya terjual 18.178 unit atau tak sampai 2 persen yakni tepatnya 1,82 persen.
Artinya, jika disederhanakan pasar electric vehicle alias EV baru mengambil porsi 6,5 persen dari pasar mobil nasional. Dari jumlah tersebut terlihat penjualan hybrid empat kali lipat daripada EV.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/25/084200115/sambut-wacana-insentif-mg-indonesia-mau-ikut-jualan-hybrid-