Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil Listrik China Makin Ramai, Ini Kata Hyundai

JAKARTA, KOMPAS.com – Persaingan mobil listrik di Indonesia makin ketat setelah merek asal China berbondong-bondong masuk Indonesia. Awalnya hanya Wuling dan DFSK, tapi kini sudah ada MG, Chery, sampai BYD.

Menghadapi kompetisi yang makin ramai, Hyundai sebagai salah satu merek yang pertama memasarkan mobil listrik di Tanah Air tak ambil pusing.

Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan, kehadiran beragam merek asal China bakal meningkatkan pasar mobil listrik.

“Kita mungkin melihat dari sisi positif, sebenarnya dampak positifnya banyak, nomor satu pasar akan membesar,” ujar Budi, kepada Kompas.com (21/2/2024).

“Selama ini konsumen banyak yang ragu membeli EV, tapi dengan adanya berbagai pilihan konsumen, membuat market jadi lebih besar,” kata dia.

Kemudian, dengan kehadiran beberapa merek baru di pasar mobil listrik, tentunya akan semakin banyak pihak yang melakukan edukasi ke masyarakat.

"Karena sebelumnya kan pemainnya terbatas. Jadi yang mengedukasi Hyundai, kami yang berjuang mengedukasi dan meyakinkan masyarakat untuk membeli mobil listrik. Tapi dengan begitu banyaknya merek, akan semakin banyak lagi yang mengedukasi ke market,” ucap Budi.

Selain pasar yang membesar, lalu pemahaman masyarakat yang semakin baik, ekosistem kendaraan listrik juga bakal semakin banyak.

“Seperti charging station, karena selama ini yang investasi di charging station kan Hyundai. Kami punya lebih dari 200 charging station. Kami berharap dengan kehadiran banyak merek, mereka juga mau membangun ekosistemnya,” kata Budi.

“Jadi market makin besar, konsumen makin percaya diri, dan ekosistem EV juga semakjn besar. Sebenarnya ini akan berdampak positif ke masyarakat,” ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/24/130200615/mobil-listrik-china-makin-ramai-ini-kata-hyundai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke