JAKARTA, KOMPAS.com - Puting beliung melanda wilayah Bandung dan Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). Angin merusak ratusan bangunan termasuk menerjang area sekitar PT Kahatex, Rancaekek, Bandung, jawa Barat.
Bencana alam itu terekam dalam video dari akun Instagram @romansasopirtruck, menayangkan situasi kerusakan pada sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua, merobohkan bangunan, pohon-pohon tumbang, bahkan beberapa truk sampai terguling di lokasi.
Kondisi alam yang tidak menentu ini, sejatinya sudah bisa diprediksi oleh pengguna jalan, baik pengendara motor, mobil, atau sopir truk. Jadi mengenali kondisi lingkungan sebelum melanjutkan perjalanan perlu dilakukan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengendara harus lebih waspada dan peka pada tanda-tanda yang diberikan oleh alam sekitar. Sebab, kondisi badai atau puting beliung tidak akan terjadi secara tiba-tiba.
"Cuaca akhir-akhir ini memang tidak menentu. Tapi kondisi badai tidak tiba-tiba muncul, pasti didahului oleh hujan atau angin yang kencang dan ini secara visual terlihat," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).
Sony mengimbau agar para pengendara jangan menunggu badai baru berteduh. Bila sudah ada tanda-tandanya dari alam sekitar, jangan dipaksakan untuk melajukan kendaraan. Pada saat angin puting beliung datang, akan langsung menyapu apa saja di sekitarnya.
Sebaiknya, pada saat hujan turun dengan intensitas sedang aja seharusnya meneduh. Namun, kalau sudah telanjur, jangan ambil risiko segera balik arah menjauh dari badai atau cari tempat berteduh yang aman.
"Jangan tunggu badai datang baru berteduh. Truk dan bus saja bisa meraka porak porandakan, apalagi cuma motor," kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/23/084200715/video-viral-deretan-truk-terguling-karena-angin-puting-beliung