JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pencurian baterai motor listrik mulai menjadi isu nasional dan meresahkan banyak pihak. Modus kejahatan baru ini bermula sejak pertengahan 2023, dan intensitasnya terus meningkat.
Laporan awal akan maraknya kasus pencurian baterai pertama kali diterima Kompas.com melalui anggota Komunitas Sepeda Motor Listrik (Kosmik). Berdasarkan data yang dihimpun, kasus ini ternyata sudah cukup terstruktur.
Lebih lanjut, oknum pencuri ternyata secara spesifik mengincar beberapa model motor listrik tertentu, dengan baterai berjenis litium dan mudah dibobol.
Menanggapi adanya isu ini, Moeldoko, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menjelaskan, pihak produsen harus memberikan tanggapan serius dan segera melakukan evaluasi.
Menurutnya, upaya-upaya uji kelayakan dan kualitas motor listrik adalah tanggung jawab utama produsen. Wajib dilakukan karena kaitannya dengan hak-hak konsumen sebagai pengguna.
“Produsen harus meng-capture itu (kasus pencurian baterai). Itu kan bagian dari kebutuhan konsumen,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (20/2/2024).
Moeldoko berpendapat, kasus ini nampaknya bisa diminimalisir dengan cara merombak desain komponen baterai, supaya lebih aman dan terlindungi.
“Memang perlu ada desain baru untuk melindungi baterai karena baterai itu begitu dibuka tempat duduknya memang bisa diambil. Ini juga harus ada, perlu dipikirkan ini,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/21/064200615/soal-pencurian-baterai-motor-listrik-moeldoko-sentil-produsen