JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Januari 2024, Toyota kembali menghadapi masalah. Kali ini, diterpa dengan isu sertifikasi mesin diesel. Namun, dijelaskan bahwa isu ini tidak ada kaitannya dengan keamanan, keselamatan, dan kualitas.
Salah satu mesin diesel yang terkait adalah mesin dengan kode 1GD. Banyak konsumen di Indonesia yang bertanya-tanya jadinya, karena mesin tersebut digunakan pada mobil Toyota yang cukup banyak dijadikan favorit, yakni Fortuner.
Mesin 1GD yang masuk daftar Toyota, punya spesifikasi 2.755 cc 4 silinder segaris dengan 4 katup, dilengkapi turbo VNT Intercooler. Mesin ini diklaim bertenaga maksimal 201,11 Tk @3.000-4.000 rpm, dan torsi puncak 499 Nm @1.600-2.800 rpm.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, pada isu sebelumnya, terjadi di Daihatsu, salah satu bagian dari Toyota Group. Untuk masalah sertifikasi, juga salah satu dari supplier Toyota, namanya TICO (Toyota Industries Corporation), yang berhubungan dengan mesin.
"Isu ini juga sama, yakni sertifikasi, berhubungan dengan grafik torsi. Jadi, kalau teman-teman tahu di dalam brosur ada grafik tenaga dan torsi," ujar Anton, kepada Kompas.com, Senin (12/2/2024).
"Walaupun di dalam penjelasan di internal, kisaran dari torsinya itu sebenarnya baik-baik saja plus minus 2 persen. Tapi, di dalam grafik torsinya ini ada yang sedikit berbeda," kata Anton.
Anton menambahkan, isu ini sudah dicek juga dengan peraturan di Indonesia. Sama seperti kasus yang pertama, PT TAM menjelaskan juga ke pemerintah. Sebelumnya, sudah dicek juga keamanan dan kualitasnya oleh Toyota Motor Corporation (TMC), lalu disampaikan ke Toyota Indonesia bahwa 100 persen tidak ada masalah.
"Oleh karena itu, kita sampaikan ke pemerintah, ke diler, dan konsumen, sekali lagi bahwa mobil ini tidak ada masalah dan bisa digunakan," ujarnya.
"Sebab, ini isunya lebih banyak ke sertifikasi. Apalagi, tadi hanya masalah torsi dan torsinya pun masih dalam kisaran (batas toleransi) sebenarnya. Jadi, tidak perlu khawatir, konsumen bisa menggunakan mobil ini dengan aman," kata Anton.
"Saya rasa, kalau kita lihat rilisnya dari TMC atau komentar dari petinggi-petinggi di TMC, ini adalah bentuk dari transparansi atau informasi kepada konsumen. Jadi, tidak ada yang disembunyikan atau ditutup-tutupi, nanti ketahuannya di tempat lain. Justru Toyota menyampaikan secara proaktif kepada publik, harapannya supaya menjadi jelas," ujar Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/13/141500315/jawaban-toyota-indonesia-soal-isu-sertifikasi-mesin-diesel