GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Mobil bekas kena banjir menjadi salah satu perhatian ketika seseorang hendak membeli. Pasalnya, tidak semua pedagang mau menyampaikan riwayatnya.
Bekas kena banjir salah satu riwayat yang dinilai buruk karena sebagian besar komponen mobil terbuat dari logam yang rawan korosi bila kena air hujan. Ditambah lagi hampir semua unit kendaraan kini sudah dilengkapi perangkat elektronik.
Sehingga kerusakan akibat banjir bisa meluas di segala lini mobil. Jika pedagang mengatakan mobil yang dijualnya sudah pernah kena banjir maka harga jualnya bisa anjlok.
Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul, mengatakan, mobil bekas kena banjir umumnya dijual dengan banderol lebih murah, jika tidak maka calon pembeli harus jeli dalam pemeriksaan unit.
“Kendaraan yang sudah pernah tergenang banjir biasanya memerlukan banyak perbaikan mulai dari mesin, kelistrikan, bahkan suspensinya sampai unit tersebut layak dipergunakan kembali,” ucap Elin kepada Kompas.com, Jumat (9/2/2024).
Elin mengatakan, untuk bisa memperbaiki kendaraan bekas banjir sampai pada tahapan layak, seseorang kadang perlu mengganti jok mewah yang terbuat dari kulit, mengganti karpet, overhoul, ganti plafon, sampai ganti komponen kelistrikan dan masih banyak lagi.
Standar kelayakan inilah yang biasanya berbeda antara satu orang dengan lainnya. Menurut Elin, terlebih lagi biaya perbaikan mobil pernah terendam banjir tidak murah, bahkan bisa sampai harus mengeluarkan biaya sebesar banderol unit baru jika dituruti semua.
“Mobil yang pernah terendam banjir bisa kembali normal secara fungsi, dan tampilannya namun memerlukan biaya yang tidak sedikit, tergantung dari kerusakan yang dialami unit tersebut dan perbaikannya,” ucap Elin.
Atas dasar itu lah, biasanya orang berniat menjual mobil yang pernah terendam banjir dengan berusaha memperbaikinya dengan modal seminimal mungkin menurut Elin.
Misal dengan cara menutup-nutupi kekurangan yang ada pada mobil bekas banjir tersebut. Katakanlah ada part yang harus diganti, tapi justru diperbaiki secukupnya, dibersihkan, atau ada lampu indikator menyala justru dimatikan dan berbagai kecurangan lainnya.
“Ada antisipasi yang diperlukan ketika hendak membeli mobil bekas, karena ada kemungkinan perbaikan bekas kena banjir tidak optimal, sehingga kondisinya memprihatinkan,” ucap Elin.
Biasanya, orang lebih senang menjual mobil bekas banjir dengan harga miring daripada harus mengganti komponen-komponen secara menyeluruh menurut Elin.
Secara garis besar, membeli mobil bekas banjir berpotensi mendapatkan unit kurang prima karena untuk mengembalikan kesempurnaan dan performa mobil seperti sedia kala itu harganya mahal. Oleh sebab itu mobil bekas banjir cenderung mengalami depresiasi cukup banyak.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/10/124200315/alasan-mobil-bekas-banjir-harganya-hancur