JAKARTA, KOMPAS.com - Bermain mobil tua harus siap dengan segala penyakitnya. Termasuk mobil lawas BMW E30 yang sempat populer di era '80-an berkat film Catatan Si Boy.
Pada film tersebut, Boy yang diperankan oleh Onky Alexander mengendarai BMW E30. Sedan ini tergolong mobil mewah di zamannya, sehingga banyak diidam-idamkan juga oleh anak muda.
Sedan Eropa ini kembali digemari sejak beberapa tahun belakangan ini. Sayangnya, kondisi mobil tersebut juga banyak yang tidak sehat. Entah karena mesin yang bermasalah atau bodi yang keropos karena korosi alias karat.
Tidak banyak bengkel spesialis yang mengerjakan khusus restorasi E30. Salah satunya yang banyak mendapatkan rekomendasi dari para pecinta mobil adalah Fins Garage, yang berlokasi di Jl. Raya PLN No. 54, Gandul, Cinere, Depok.
"Lalu, teman-teman pas saya buka, banyak yang mau mengerjakan mobilnya di saya. Sebab, saya juga sudah tahu banyak tentang E30, penyakit-penyakitnya apa saja," ujar Findy kepada Kompas.com, belum lama ini.
"Penyakitnya juga lumayan susah kan untuk beresinnya. Lalu, ketika saya buka bengkel restorasi bodi, banyak teman-teman yang memperbaiki mobilnya di saya," kata Findy.
Findy menambahkan, banyak sekali yang senang dengan mobil E30. Apalagi, sekarang anak-anak mahasiswa atau generasi Z, yang ingin tampil seperti era '90-an lagi.
"Kadang, ada juga anak-anak seperti itu yang dikasih mobil baru tidak mau, mereka maunya mobil lawas, seperti E30," ujarnya.
Findy mengatakan, BMW E30 usianya sudah 30 tahun lebih dan pasti yang namanya keropos itu ada. Dia fokus pada masalah keropos tersebut.
"Biasanya, teman-teman yang bocor atau mobil tidak enak ketika dibawa. Itu masalahnya dari bagian bawah yang sudah tidak kokoh lagi. Jadi, waktu dipakai bermanuver itu tidak enak," ujar Findy.
Selain memperbaiki masalah keropos, pemilik E30 juga banyak yang mencari aksesori mobil tersebut. Namun, lagi-lagi karena usianya yang sudah tua, cukup sulit untuk menemukan aksesori E30.
"Karet atau aksesori lainnya itu kan memang tidak semua dijual umum. Terkadang ada yang mau restorasi harus cari barang di luar (negeri), berburu barang dulu, dan itu makan waktu dan biaya yang lumayan besar," kata Findy.
Menurut Findy, untuk aksesori atau komponen lainnya, tidak harus cari yang orisinal, tergantung dengan konsep bodinya. Dia mengatakan, ada yang tidak masalah pakai barang-barang non orisinal, yang penting tampilannya keren. Tapi, kebanyakan orang yang main E30, biasanya ingin dikembalikan orisinal lagi, seperti kondisi baru.
"Saya pernah dapat konsumen, permintaannya cuma satu, bagaimana mobil ini direstorasi seperti waktu baru keluar dari showroom. Tidak masalah berburu barang atau aksesori sendiri, sampai habis ratusan juta rupiah. Tidak sebanding dengan harga mobilnya, tapi yang penting mobilnya seperti baru," ujarnya.
"Selain aksesori, bodi itu juga diperhatikan. Bodi itu sudah termasuk dengan kosmetiknya, seperti bodykit dan karet-karet luar. Bagi anak BMW, karet yang masih baru, tidak getas, tidak retak-retak, itu merupakan kebanggaan tersendiri," kata Findy.
Findy mengatakan, bagi dirinya, tidak masalah jika mesin mengalami kerusakan, yang penting bodinya masih prima. Sebab, mesin juga bisa direstorasi atau bahkan diganti dengan tahun yang lebih muda.
"Kalau mesin, ada yang restorasi jadi orisinal semua. Tapi, bagi yang suka performa, banyak juga yang tukar mesin. Sebab, mesin E30 ini standarnya ya biasa saja, dibilang kencang ya tidak, dibilang pelan juga tidak. Biasanya, tukar mesin dengan BMW yang tahun muda, mulai dari tahun '95 ke atas sampai tahun 2000-an," ujar Findy.
"Mesin itu bisa pas, enaknya BMW seperti itu. BMW itu kan ada kode mesin yang diawali huruf M. Selagi kode mesinnya sama, itu masuk di semua mobil. Tinggal bagaimana mekanisme komputernya saja yang dipikirkan," katanya.
"Makanya, banyak orang yang menganggap bangun E30 itu seru, karena mulai dari berburu perintilannya, kolongnya bagus, dan interiornya bagus. Sudah, itu saja yang penting kalau mau bangun E30," ujar Findy.
Restorasi di Fins Garage dipatok mulai Rp 15 jutaan hingga Rp 30 jutaan, kalau mau memperbaiki bagian yang keropos saja dan tanpa dicat. Menurutnya, untuk yang Rp 15 jutaan, itu bagian yang umum saja.
"Tapi, kalau sudah kategorinya parah, itu bisa sampai Rp 30 jutaan. Sebab, dari depan sampai belakang harus diganti. Kemudian, dinding fire wall depan juga diganti. Lalu, tower juga diganti, sampai ke bagasi, itu bisa sampai Rp 30 juta," kata Findy.
"Untuk pengecatan, dimulai dari Rp 35 juta, itu di luar kalau mereka mau bawahnya juga dicat. Lalu, bodykit juga ikut dicat. Kalau per panel, itu mulai dari Rp 1,2 jutaan," ujarnya.
Findy menambahkan, banyak juga pemilik E30 dari luar kota atau bahkan luar pulau yang merestorasi mobilnya di Fins Garage. Untuk perkembangan pengerjaan, bisa dilakukan melalui pesan singkat.
"Tapi, ada juga opsi lain. Misalkan, konsumen keberatan dengan biaya pengiriman mobil yang lumayan mahal. Kita bisa jual pelatnya saja yang sudah dibentuk, nanti mereka pasang di sana. Nanti kita kasih tahu, kita bantu pemasangannya, dan itu harganya per panel, mulai Rp 1,2 jutaan hingga Rp 2 jutaan," kata Findy.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/09/110200015/restorasi-bmw-e30-catatan-si-boy-bujet-mulai-belasan-juta-rupiah