JAKARTA, KOMPAS.com - Busi NGK menilai bahwa pemalsuan busi sudah sampai tahap yang mengkhawatirkan. Saat ini peredaran busi palsu semakin luas dan produknya makin mirip dengan busi asli.
Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK, mengatakan, saat ini persebaran busi palsu paling banyak berada di e-commerce atau situs jual beli daring.
"Sekarang busi palsu itu paling mudah diciri ialah yang dijual di e-commerce," kata Diko kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2024)
"Kalau misalkan lewat bengkel umum biasa justru orang sudah sadar karena dari harga saja pasti sudah KW (imitasi). Perbedaan harga tinggi saja sudah terlihat," ujar Diko.
Diko mengatakan, di situs jual beli daring orang mudah terkecoh dengan foto. Selain itu penjual bisa saja melabeli harga sama dengan busi asli, namun yang dikirimkan ke konsumen ialah busi palsu.
"Tapi kalau dari e-commerce orang tidak bisa melihat jelas bedanya di mana. Kadang foto itu menipu," ujarnya.
Sialnya, konsumen yang menerima barang juga tak paham membedakan mana busi asli dan busi palsu. Diko menjelaskan sering terkadi komplain mengenai kualitras busi NGK namun ternyata ketika dicek businya palsu.
"Akhirnya kami join bareng e-commerce, karena waktu kami mau somasi ke e-commerce-nya sendiri yang warna hijau dan merah itu kami tidak punya kekuatan hukum untuk bisa mensomasi itu," ujarnya.
"Karena kami belum join dalam siklusnya mereka, jadi dengan berangkat awal kami join sebagai official store NGK baru kemudian kami berantasi busi-busi palsu, dengan cara apa ya kami tidak bisa detail," kata Diko.
Diko memastikan sebaran busi palsu mayoritas kini berada di e-commerce alias toko online bukan di bengkel retail pinggir jalan.
Bengkel kecil pinggir jalan kata Diko biasanya akan memberitahu calon konsumen kalau yang dijualnya busi asli atau imitasi.
"Bengkel kecil orang sudah paham, jadi kalau orang datang mereka ditanya mau beli busi NGK mau yang orisinal atau KW," ujar Diko.
"Kalau dari sisi end user kami lindungi dengan cara semacam ini orang-orang pengguna sudah pada melek 'oh perbedaan harganya segini ya' palsu pasti. Jadinya mereka sudah punya filter sendiri," ungkap Diko.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/04/142100115/hati-hati-busi-palsu-banyak-dijual-di-toko-online