JAKARTA, KOMPAS.com – Oli mesin memiliki masa pakai yang sudah ditentukan oleh pihak pabrikan, oleh sebab itu komponen ini wajib diganti sesuai jadwal agar performa mesin tetap prima.
Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Wahyu Budhi, mengatakan, ada sejumlah risiko bila jarang mengganti oli mesin sepeda motor.
Pertama adalah cairan oli yang lebih cepat menghitam. Seperti diketahui, warna hitam pada oli ini disebabkan kerak dari sisa pembakaran yang bercampur dengan oli.
Selain perubahan pada warna, bentuk cairannya pun akan menjadi sangat encer dan sudah tidak layak untuk digunakan kembali.
Kedua, jarang mengganti oli mesin motor dapat memengaruhi usia sejumlah komponen sepeda motor, seperti komponen mesin.
Kekentalan oli akan menurun bila terlalu lama tidak diganti sehingga kualitas pelumasan menjadi berkurang. Belum lagi, gesekan antar komponen pun bisa terjadi.
“Singkatnya, mesin sepeda motor akan lebih cepat rusak bila tidak rutin mengganti oli mesin,” ujar Wahyu, dalam keterangan tertulis (3/2/2024).
Kemudian, tak sekadar melumasi mesin, oli juga berfungsi membantu mendinginkan mesin. Jika jarang diganti, maka fungsi pendinginan mesin dari oli juga berkurang.
Lalu efek samping jarang ganti oli turut menyebabkan getaran saat menaiki sepeda motor akan lebih terasa. Alhasil, Anda merasa tidak nyaman saat mengendarai motor.
“Oli yang jarang diganti volumenya akan berkurang. Gesekan antarkomponen juga makin keras. Artinya, performa mesin jauh lebih berat. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar berbagai komponen bisa bekerja,” ucap Wahyu.
Boros BBM berarti pengeluaran biaya yang lebih besar. Pengeluaran Anda makin bertambah apabila ada komponen yang lebih cepat rusak karena jarang mengganti oli.
“Oli adalah cairan yang memiliki sifat tidak permanen. Jadi, kualitasnya bakal menurun seiring pemakaian,” kata Wahyu.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/04/100100815/awas-ini-bahayanya-kalau-jarang-ganti-oli-mesin-motor