JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini terjadi kecelakaan fatal yang melibatkan bus dan mobil pribadi di Jalan Trans-Kalimantan, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Kecelakaan bermula saat mobil pribadi yang dikemudikan oleh Apriandi menikung ke kanan dan hilang kendali setelah melebar ke tengah.Saat bersamaan, dari arah depan datang bus Marus yang dikendarai oleh Mulya Budiman.
“Karena jarak yang begitu dekat kecelakaan tersebut tak dapat dihindarkan,” ucap Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/2/2024).
Akibat insiden tersebut, dua orang yang merupakan sopir dan penumpang mobil pribadi meninggal dunia.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, saat menikung banyak hal yang harus diperhatikan oleh pengendara mobil. Mulai dari jalan licin, bergelombang, berkerikil, blindspot, dan bertemu dengan kendaraan lain.
“Banyak yang harus diperhatikan, karena pengemudi harus mengubah arah kendaraan dengan sudut yang beragam, alas yang kadang licin, ban yang harus mendukung, dan keterampilan mengolah setir dan lain-lain,” kata Sony.
Selain itu, hilang kendali saat menikung juga kerap kali menyebabkan oversteer. Oversteer merupakan kondisi ban belakang kehilangan traksi sehingga pengemudi merasakan seolah roda belakang ingin mengejar roda depan.
Kondisi ini bisa menyebabkan kecelakaan fatal jika pengemudi tidak bisa menyikapinya dengan sigap.
Dalam bimbingan teknis yang belum lama ini dilakukan, Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi, menjelaskan langkah-langkah yang bisa dilakukan pengemudi saat mengalami oversteer.
Wildan menyarankan agar pengemudi tidak mudah panik dan berusaha tetap tenang mengendalikan kemudi. Sebab, kepanikan akan membuat pengemudi tidak bisa berpikir jernih untuk mengambil tindakan.
Jangan pula untuk menginjak rem secara mendadak. Mengerem secara mendadak bisa memperparah kondisi karena pengemudi makin kehilangan kontrol pada setir, pun hal yang sama akan terjadi jika menambah putaran pada setir.
Selain itu, yang harus dilakukan adalah kurangi laju kendaraan secara bertahap. Kurangi tekanan pada pedal gas dan injak rem perlahan.
Lakukan counter-steer atau membalas putaran setir ke arah berlawanan sedikit demi sedikit. Apabila kendaraan tetap sulit dikontrol, cara terakhir adalah arahkan kendaraan di area yang aman dengan permukaan lunak, contohnya area berpasir. Dengan begitu, lambat laun gerakan kendaraan dapat berhenti.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/03/065200015/belajar-dari-kecelakan-fatal-bus-vs-mobil-di-jalan-trans-kalimantan