Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesalahan Pengendara Indonesia Saat Nekat Terabas Banjir

Masalahnya saat terjai banjir sebagian pemilik mobil seolah memaksa mobilnya menerjang banjir. Alhasil, karena salah perhitungan mobil akhirnya mogok di tengah jalan akibat air masuk ke ruang bakar.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, salah satu kesalahan pengendara di Indonesia ialah tidak memikirkan kemampuan mobil saat menerabas banjir.

"Pola pikir orang Indonesia itu begini, dia pikir beli mobil bisa lewat jalan aspal, tanah dan banjir. Dia pikir dia beli mobil itu satu set dengan perahu. Banyak yang kemudian nekat menerjang banjir. Itu salah besar," ujar Sony kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2024).

Sony mengatakan, baik itu mobil berbahan bakar minyak bumi atau mobil listrik keduanya bisa menerjang banjir, tapi yang sering terlewatkan ialah pemilik mesti mengetahui batas aman menerobos genangan air.

Sony mengatakan, batas aman mobil dapat melewati genangan air atau banjir yaitu 30 cm di bawah air intake (saluran udara).

Sehingga setiap pemilik mobil harus mengetahui letak air intakenya, karena setiap mobil berbeda.

“Kalau untuk batas mobil bisa menerobos banjir, sekitar 30 cm di bawah air intake,” ucap Sony.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/01/090200615/kesalahan-pengendara-indonesia-saat-nekat-terabas-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke