JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dari merek Eropa lain, di Indonesia populasi Jaguar tak sebanyak Mercedes-Benz dan BMW. Bisa dibilang merek asal Inggris ini lebih tersegmen dengan desain lebih klasik.
Terutama untuk Jaguar S-Type dan X-Type tahun 2000-an, karena populasinya tak terlalu banyak mau tak mau membuat bengkel mesti cari cara untuk menyiasati suku cadang yang terkadang sulit.
Aim Prihandi, pemilik bengkel Mega Auto Indo, spesialis mobil Jaguar-Land Rover, di Pasar Mobil Kemayoran, mengatakan, suku cadang Jaguar terbilang sulit terutama yang berhubungan dengan komputerisasi.
"Sering juga kita mengakali, seperti karet kaki-kaki dan bushing, kalau impor lama kita bisa bikin sendiri karet bushing," ujar Aim yang ditemui Kompas.com, Jumat (25/1/2024).
"Kalau karet support impor buat sokbreker bisa Rp 1 juta, tapi kami bisa bikin, kalau bikin lokal Rp 300.000," ujar dia,
Aim mengatakan, suku cadang Jaguar harus impor dari Inggris. Selain harganya mahal waktunya juga lama. Buat harga mungkin konsumen tidak masalah, tapi yang jadi kendala ialah soal waktu karena mobil mau dipakai.
"Tapi kami terus terang, dari pada impor kami bilang ke konsumen kami bisa bikin karet dalem sekitar Rp 300.000 sudah sama ongkos. Lebih murah dan cepat," ujar Aim.
"Tapi ada juga konsumen yang fanatik dan maunya yang asli jadi kita harus order ke Inggris," ujarnya.
Aim mengatakan, jika order suku cadang ke Inggris perlu waktu paling cepat 4 minggu atau satu bulan.
Kemudian kata Aim, pemegang merek (APM) Jaguar di Indonesia saat ini banyak tidak menyediakan stok suku cadang model-model lama.
"ATPM kalau Jaguar tua dia tidak punya barangnya. Paling ada Jaguar baru," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/29/122200815/cara-bengkel-spesialis-buat-dapat-suku-cadang-jaguar-lawas