Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan Kendaraan Listrik Rendah, Greenflation Jauh dari Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Ancaman mengenai greenflation atau inflasi yang disebabkan kenaikan harga barang dan jasa sebagai konsekuensi dari transisi perekonomian konvensional ke ramah lingkungan disebut belum akan terjadi di Indonesia.

“Greenflation adalah kenaikan harga barang sebagai konsekuensi peningkatan permintaan produk ramah lingkungan,” ujar Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

“Jadi ada kenaikan harga barang misalnya baterai motor listrik semakin tinggi permintaan harga naik. Begitu juga produk lain yang pada intinya ramah lingkungan, sehingga terjadi namanya greenflation,” kata dia.

Menurutnya, Indonesia masih jauh dari ancaman greenflation. Isu ini sebetulnya lebih ramai di Eropa, di mana terjadi transformasi energi secara besar-besaran dan sudah masif.

Heri mengatakan, greenflation yang dialami oleh negara-negara Eropa terjadi seiring adanya proses transisi energi yang masif, dan memiliki porsi tersendiri terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Tentu saja ini perlu diantisipasi dengan peningkatan investasi. Misalnya terjadi peningkatan permintaan dan harga naik, maka suplai harus tambah supaya bisa menjaga stabilitas harga,” ucap Heri.

“Investasi atau inovasi katakanlah baterai kendaraan semakin banyak produksinya ini bisa membantu menekan atau antisipasi lonjakan greenflation tersebut,” ujarnya.

Adapun soal rencana kenaikan pajak motor bensin, menurutnya juga belum berdampak pada meningkatnya greenflation.

Terlebih perbandingan penjualan kendaraan yang saat ini masih didominasi mobil atau motor konvensional ketimbang yang berbasis listrik.

“(Kenaikan pajak) untuk saat ini saya rasa belum siginifikan mendorong. Kalau dilihat sekarang penjualan mobil atau motor konvensional masih tumbuh,” kata Heri.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/26/080200115/penjualan-kendaraan-listrik-rendah-greenflation-jauh-dari-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke