JAKARTA, KOMPAS.com - Citroen Indonesia semakin serius bersaing di pasar mobil listrik nasional. Pabrikan asal Perancis ini akan membuktikannya dengan membuka fasilitas perakitan mobil listrik di Indonesia.
Citroen lebih memilih untuk membuat fasilitas perakitan mobil listrik dibandingkan mobil konvensional. Langkah ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah terkait mobil listrik.
Tan Kim Piauw, CEO PT Indomobil National Distributor, mengatakan, jika pihaknya mendaftarkan ke pemerintah untuk mengikuti program insentif, memang syaratnya harus melakukan produksi secara lokal.
"Jadi, paralel kami mengajukan izin secara online, kemudian tim kami dari tim pabrik juga dipersiapkan supaya ini bisa segera diproduksi. Jadi, di 2024 bisa diproduksi di Indonesia. Jadi, tepatnya bulan apa, nanti kami pastikan, tapi pastinya tahun ini," ujar Tan, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Jadi, mobil listrik E-C3 Electric yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu, tidak lagi berstatus CBU (completely built up) dari India, melainkan CKD (completely knocked down).
"Jika kita bisa produksi lokal dengan konten lokal, paling tidak 20 persen untuk tahap awal. Maka, kami sudah bisa mengikuti program ini. Jika sudah bisa mencapai 40 persen, maka PPN-nya bisa menjadi 1 persen," kata Tan.
"Kita ada beberapa fasilitas pabrik, tahap awal kita pakai fasilitas yang ada. Hanya kapasitasnya kita tingkatkan dalam arti ada investasi beberapa hal yang dibutuhkan supaya bisa disesuaikan juga dengan produk yang kita bawa," ujarnya.
Tan menambahkan, Indomobil Group memiliki dua fasilitas yang sekarang ini bisa dipakai, ada di Pulogadung dan Purwakarta. Dia mengatakan, Citroen Indonesia akan menggunakan fasilitas yang ada di Purwakarta, Jawa Barat.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/25/100200315/citroen-mau-merakit-lokal-e-c3-electric-di-purwakarta