Pada berbagai platfrom media sosial juga kerap terlihat aksi ibu-ibu mengendarai motor yang kadang sulit dipahami. Mulai salah memberikan lampu sein saat mau belok, berjalan pelan di lajur tengah, sampai berhenti di tengah jalan untuk menerima telepon.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, perangai ibu-ibu berkendara di jalan sering meresahkan karena kurang paham konsep kesadaran mengenai bahaya.
"Ibu-ibu kadang-kadang kesadaran tentang bahaya itu sangat kurang di jalan. Kita bisa melihat ibu-ibu di jalan pasang sein kanan belok ke kiri atau sein kiri belok kanan, atau malah terus, atau berjalan terlalu pelan di arus kencang yang mana membahayakan dirinya dan orang lain," ujar Jusri kepada Kompas.com, Minggu (21/1/2024).
Jusri mengatakan, kesadaran mengenai bahaya merupakan salah satu dasar dalam berkendara. Baik itu mengemudikan mobil atau berkendara naik motor.
Konsep sadar mengenai bahaya beda dengan safety riding, sebab berkendara aman ialah caranya. Sedangkan sadar bahaya mengenai kemampuan berpikir seseorang mengolah bahaya yang bisa terjadi.
Ibu-ibu, lanjut Jusri, kurang paham konsep bahwa jika manuvernya boleh jadi membahayakan dirinya sendiri dan pengguna jalan lain.
"Kemudian (ibu-ibu) melakukan manuver suka-suka dia dan keempat posisi jalan, pengenalan line exercise kurang sekali kadang di tengah dan pelan sekali. Kondisi ini selain membahayakan dia juga membahayakan penggunakan jalan yang lain," katanya.
Lantas apa yang mesti dilakukan jika bertemu ibu-ibu bawa motor serampangan di jalan?
"Bergeraklah dengan tidak membuat dia kaget dan meninggalkan dia saat ada kesempatan. Atau menjaga jarak ketika kita tidak memiliki kesempatan untuk menyalip," ujar Jusri.
"Kemudian kita juga perlu bersiap pada hal terburuk sebab dia bisa melakukan manuver yang tak pernah kita bisa duga. Bahkan berhenti gara-gara ada telepon berbunyi di tengah jalan. Itu ciri-ciri dari ibu-ibu," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/23/064200115/penyebab-ibu-ibu-meresahkan-saat-naik-motor-di-jalan