JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, sudah berjalan dan memasuki tahap pertama, yakni pembangunan miniatur penyelenggara pemerintah.
Selain berfokus pada pengembangan dan penetapan infrastruktur, Pemerintah juga membuka peluang bagi pelaku usaha untuk melakukan penanaman modal serta berinvestasi di kawasan baru tersebut.
Sebagian pelaku usaha dari bidang berbeda mulai berinvestasi, namun ada pula sebagian yang memutuskan untuk belum melakukan hal tersebut dan mengevaluasi.
Shell Indonesia, salah satu perusahaan minyak dan gas (migas) mengaku belum tertarik untuk memulai bisnis di IKN Kalimantan Timur dan mendirikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di lokasi ini.
Ingrid Siburian, Presdir Shell Indonesia menjelaskan, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Utamanya, dia menganggap demand pasar di IKN belum terlalu besar.
“Tentunya kalau kita beroperasi itu, kita harus mempertimbangkan customer demand seperti apa. Semuanya kembali lagi ke customer demand,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Ingrid menambahkan, faktor lain yang menjadi kendala adalah supply point, alias terminal pasok untuk jaringan SPBU baru di Kalimantan Timur
“Saat ini supply point kita masih berada dekat dengan area-area dekat pusat operasi. Jadi tujuan kami sekarang adalah mengoptimalkan supply point tersebut,” ujarnya.
Sejauh ini, Shell Indonesia sudah beroperasi di lima Provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Ingrid mengaku jika ada peluang titik operasi bertambah, seiring dengan meningkatnya minat konsumen.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/20/160200415/shell-indonesia-belum-mau-buka-spbu-di-ikn