KLATEN, KOMPAS.com - Kemampuan mobil dalam melibas tanjakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama soal performa, bobot kendaraan dan kemampuan pengemudi.
Performa kendaraan juga ada dua sektor yakni bagian transmisi dan mesin. Jika salah satu performanya buruk maka mobil berpotensi tidak akan mampu melibas tanjakan.
Kali ini, redaksi akan membahas beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mobil matik tidak kuat menanjak.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menginginkan mobil matik memiliki performa baik.
“Terlepas dari beban kendaraan, kemiringan medan dan kemampuan pengemudi, performa mobil juga berpengaruh, itulah pentingnya perawatan sebelum perjalanan jauh, sehingga ketika ada penurunan performa bisa terdeteksi dan segera diperbaiki,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2024).
Hardi mengatakan bila terjadi gangguan pada mesin, secara otomatis performa mobil secara keseluruhan akan menurun. Dampaknya, tenaga yang dihasilkan tidak optimal sehingga mungkin saja tidak kuat untuk menanjak.
“Gangguan pada mesin juga beragam, ada sistem pengapian, sistem bahan bakar, saluran udara dan kompresi, jika salah satunya tidak sesuai pasti tenaga mesin menjadi loyo,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, kesehatan transmisi matik juga bisa mempengaruhi kemampuan mobil dalam menanjak karena tenaga dari mesin akan ditransfer ke masing-masing roda penggerak melalui transmisi.
“Di dalam transmisi akan diatur rasio percepatan yang dihasilkan oleh mesin, sehingga putaran mesin dengan roda tidak akan sama, misal saat awal jalan rasionya dibikin rendah agar lebih ringan, begitu juga saat menanjak,” ucap Hardi.
Berbeda lagi dengan kondisi mobil sudah melaju maka rasio putaran mesin dan roda bisa dibikin sama bahkan lebih tinggi putaran roda demi mengejar kecepatan maksimal menurut Hardi.
Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan mobil matik memiliki karakter khusus terkait cara perpindahan percepatannya, karena sistemnya sudah otomatis.
“Meski otomatis, sebenarnya kita bisa tahu kapan umumnya perpindahan itu terjadi, saat menanjak misal, meski tuas matik di D sistem secara otomatis memposisikan percepatan sesuai kondisi yakni gigi lebih rendah,” ucap Hasan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Hanya saja, Hasan menjelaskan perpindahan percepatan pada transmisi matik tidak hanya dipengaruhi oleh kecepatan laju kendaraan, tapi juga mempertimbankan putaran mesin dan lainnya.
“Maka dari itu, ada yang menyarankan saat menanjak posisi tuas matik sebaiknya berada di posisi 1 atau gigi rendah, itu benar agar percepatannya dibatasi di gigi rendah, tujuannya untuk mengantisipasi perpindahan rasio sebelum dibutuhkan,” ucap Hasan.
Dengan berpindahnya rasio lebih dini karena pembacaan oleh sistem saat tuas mati di D, maka secara otomatis akan membuat mobil matik terkesan lebih berat saat menanjak, menurut Hasan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/19/111200215/ini-yang-bikin-mobil-matik-tidak-kuat-nanjak