TOKYO, KOMPAS.com - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang, mencabut Vehicle Type Approval (VTA) terhadap tiga mobil Daihatsu yang dijual di Jepang, yaitu Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo.
Kementerian MLIT Jepang menemukan adanya penyimpangan prosedur baru dalam proses sertifkasi mobil Daihatsu. Adapun tiga model yang terdampak tersebut semuanya merupakan versi pikap.
Dalam laporan tersebut tidak disebutkan secara rinci apakah Gran Max yang dijual di Jepang tersebut buatan pabrik dari Daihatsu Jepang atau tidak.
Namun bicara Gran Max, Daihatsu punya catatan tersendiri di Indonesia.
Gran Max mulai diperkenalkan pada 2007 namun penjualan baru dilakukan pada 2008. Gran Max sendiri secara resmi menggantikan model sebelumnya, Daihatsu Zebra Master.
Di Indonesia Gran Max diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang diketahui sudah mengekspor Gran Max ke sejumlah negara, salah satunya ke Jepang sejak 2008.
Catatan Kompas.com, Gran Max yang diekspor dalam bentuk CBU ke Jepang menggunakan nama Toyota Town Ace (minivan) dan Lite Ace (pikap). Bahkan, kala itu Daihatsu mengklaim pencapaian ekspor CBU ke Jepang merupakan prestasi gemilang, mengingat standar tinggi yang ditetapkan negara produsen otomotiif itu.
Sebelumnya, belum ada merek atau produsen asal Indonesia yang bisa ekspor mobil CBU ke Jepang, meskipun hanya mengisi segmen kendaraan niaga, bukan penumpang.
Sepanjang 2008, ekspor Gran Max ke Jepang cukup besar, setiap bulan Daihatsu Indonesia bisa mengirimkan 1.500 unit, jumlah tersebut kemudian sedikit menurun pada 2009 sekitar 1.200 unit per bulan.
Ini menjadi kali pertama Daihatsu melakukan impor kendaraan ke Jepang dan memasarkannya secara masal, karena sebelumnya menggunakan logo Toyota dengan nama Town Ace.
Gran Max yang dijual di Jepang itu mengusung mesin 2NR-VE 1,5 liter empat silinder, berkapasitas 1.500 cc seperti pada Perodua Myvi dan Aruz. Menghasilkan daya 95,6 Tk pada 6.000 rpm dan torsi 134 Nm pada 4.400 rpm.
Mesin ini juga digunakan pada Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza generasi kedua dan ketiga, serta Daihatsu Terios dan Toyota Rush generasi kedua.
Ada dua jenis tubuh yang tersedia yaitu minivan dan pikap. Mesin dapat dipasangkan dengan manual lima percepatan atau otomatis empat kecepatan, bersama dengan pilihan penggerak roda depan atau all wheel drive.
Gran Max memiliki sedikit perbedaan dengan Town Ace, mulai dari lampu utama yang dilengkapi DRL LED, spion lebih besar, hingga posisi pilar A yang agak miring untuk meningkatkan visibilitas pengemudi.
Selain itu, di kap depan terdapat spion kecil di sisi kiri bawah untuk membantu visibilitas pengemudi yang lebih baik.
Pembaruan lebih signifikan terjadi pada kesesuaian sistem keselamatan aktif, termasuk pengereman darurat otonom dengan deteksi pejalan kaki, kontrol traksi, hingga vehicle stability control.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/18/074200115/daihatsu-gran-max-buatan-indonesia-diekspor-ke-jepang-sejak-2008