Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena Langka, Oli Mesin Mobil Bertambah Seiring Pemakaian

KLATEN, KOMPAS.com - Mesin bakar pada mobil dilengkapi pelumas sebagai pelancar, pembersih dan pendingin di setiap sudut komponen bergerak. Oli akan dipompa dan dialirkan ke seluruh penjuru komponen bergerak untuk mengurangi gaya gesek.

Seiring pemakaian oli mesin akan berkurang dalam skala kecil, karena dampak panas mesin. Namun, akhir-akhir ini beberapa konsumen mengeluh oli mesinnya bertambah seiring pemakain mobil.

Agung Suanto (32) Indramayu, Jawa Barat, Pemilik Honda BR-V 2017 mengaku mengalami kejanggalan terhadap volume oli mesin saat diperiksa lewat dipstick.

“Awal mulanya saya mengisi oli sesuai 3,5 liter, tapi setelah ditakar oli bekasnya menjadi hampir 4,5 liter, kejadian berulang setelah saya ganti oli, untuk pemakaian Indramayu ke Jakarta saya pantau terus jumlah oli lewat dipstick selalu ada penambahan seiring pemakaian,” ucap Agung kepada Kompas.com, Senin (15/1/2024).

Agung juga mengeluhkan konsumsi BBM menjadi lebih boros daripada biasanya sementara performa mesin tidak ada yang aneh, putaran mesin tetap stabil dan mesin bertenaga.

Kejadian serupa juga dikeluhkan oleh pengguna Facebook Shendy Priyoga, Pemilik Suzuki New Carry. Begitu juga disusul komentar dari pengguna lain mengaku mengalami hal serupa namun sampai kini belum ada solusinya.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan karakter oli mesin sebenarnya tidak bisa mengembang, justru seiring pemakaian bisa terjadi penyusutan.

“Oli mesin normalnya akan berkurang seiring pemakaian, pun berkurangnya sedikit. Namun, bila di lapangan ditemukan ada penambahan volume pada oli bekas maka kemungkinannya ada pencampuran dengan zat lain,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Sabtu (13/1/2024).

Brahma mengatakan oli mesin berpotensi mengalami pencampuran dengan zat lain ketika bekerja di dalam mesin. Seperti yang diketahui, di dalam mesin terdapat berbagai cairan seperti coolant, bahan bakar dan lainnya.

“Jika dilihat dari tingkat kekentalannya, misal menjadi encer sekali kemungkinan dia tercampur bensin, bbm atau zat lain, seharusnya meski dalam kondisi bekas kekentalannya tidak sampai selisih jauh,” ucap Brahma.

Misal oli tercampur dengan bensin, maka akan terjadi perubahan karakter pada kedua zat tersebut. Brahma mengatakan oli menjadi lebih encer, sementara bensin menjadi kehilangan sifat mudah menguapnya.

“Ketika bbm dan pelumas bercampur, flash point-nya bbm jadi naik, tapi flash point-nya pelumas jadi turun, efeknya bensin menjadi tidak mudah menguap dan dapat menambah volume oli,” ucap Brahma.

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan oli mesin tidak bisa mengembang, justru biasanya menyusut seiring pemakaian.

“Jika volume oli bertambah kemungkinan ada zat lain yang bercampur, seperti coolant misal, akan diikuti dengan perubahan warna oli menjadi seperti susu, atau bahan bakar sehingga olinya jadi sangat encer,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Misal terjadi pembakaran tidak sempurna, sehingga menyisakan BBM dan mengalir ke bawah melalui ring piston itu mungkin saja terjadi, menurut Hasan.

“Performa pasti turun bila terjadi pembakaran tidak sempurna, dan konsumsi BBM menjadi lebih boros, namun saya pribadi belum pernah menjumpai temuan seperti itu, ini volume oli bertambah termasuk kasus langka,” ucap Hasan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/16/151200515/fenomena-langka-oli-mesin-mobil-bertambah-seiring-pemakaian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke