Bukan Saat Hujan, Laka Lantas Fatal Justru Sering Terjadi Ketika Cuaca Cerah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) terjadi karena banyak faktor, mulai dari human error, kendaraan, kondisi jalan, bahkan cuaca.

Asumsi yang berkembang di masyarakat, laka lantas sering terjadi saat cuaca hujan dan dipicu oleh kondisi jalan basah sehingga meningkatkan risiko berkendara. Anggapan ini ternyata keliru, karena fakta di lapangan justru berkata sebaliknya.

Kasubditlaka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Hotman Sirait menjelaskan, kecelakaan lalu lintas justru paling sering terjadi saat cuaca sedang cerah dan jalan kering.

Dia mengatakan, kondisi cuaca cerah dengan jarak pandang jauh justru bisa lebih memicu pengguna jalan untuk mengabaikan beberapa poin keselamatan, salah satunya yakni overspeed alias berkendara melebihi batas kecepatan.

“Karena cuacanya cerah dan visibilitas jauh, ada potensi pengendara untuk melakukan overspeed, dan inilah yang memicu kecelakaan,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Markas Korlantas, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2024).

Kebalikannya, pengendara akan cenderung memperlambat laju kendaraan saat cuaca hujan dan kondisi jalan basah, serta jarak pandang sedikit.

Informasi ini merupakan hasil kajian Subditlaka Korlantas Polri melalui pantauan Integrated Road Safety Managemet System (IRSMS), sistem software khusus yang digunakan untuk memantau, mendata, dan mengevaluasi semua kecelakaan di Indonesia.

“Asumsinya laka paling banyak terjadi saat jalan hujan, itu tidak sepenuhnya benar. Justru ketika cuacanya sedang cerah itu (kecelakaan) sering terjadi,” kata dia.

Untuk meminimalisir terjadinya angka kecelakaan, Hotman mengimbau semua pengendara untuk selalu menaati aturan batas kecepatan, yang sudah ditetapkan untuk tiap-tiap jenis jalan.