Saat ini motor MotoGP bisa tembus 360 kpj. Di satu sisi kecepatan tersebut merupakan hasil dari riset dan pengembangan yang dilakukan para pabrikan agar bisa kompetitif namun di sisi lain balapan jadi monoton.
“Jika Anda melihat sesuatu sebagai seorang insinyur, Anda ingin meningkatkan aerodinamis, stabilitas, dan efisiensi, meskipun itu berarti membuatnya menjadi lebih kompleks," ujar Bonora dilansir dari Crash, Senin (15/1/2024).
“Tapi jika Anda melihatnya dari sudut pandang balapan, wajar jika dikatakan bahwa kami harus sedikit mengurangi performa mesin dan menyederhanakannya," ujarnya.
Bonora mengakui bahwa sebetulnya tidak masalah jika pabrikan diminta menurunkan performa sehingga tiap motor bisa lebih kompetitif dan dapat meningkatkan aksi salip-salipan.
“Kami tidak lagi melihat aksi menyalip seperti yang kami lakukan 20 tahun lalu. Menonton motor melaju lebih dari 360 kpj di lintasan lurus dari sofa tidak menambah apa pun pada pertunjukan tersebut,” ujarnya.
Mengenai kecepatan motor MotoGP yang sudah terlalu kencang sebetulnya telah disuarakan sejumlah pebalap, termasuk pebalap Gresini Racing Ducati Marc Marquez sejak 2021.
Bedanya, Marquez lebih menyoroti keselamatan pebalap. Berbagai piranti baru yang tersemat memang bikin motor lebih kencang, tapi harusnya kecepatan motor dibatasi karena jika tidak bakal tak terkontrol.
“Saya sudah mengatakannya di Jerez. Kami berada di kejuaraan di mana para insinyur bekerja keras. Kami harus memiliki motor terbaik dan tercepat di dunia. Itu jelas karena kami balapan di kejuaraan tertinggi," katanya mengutip Motorsport-Total.
Marquez mengatakan pemangku kepentingan di MotoGP harus pemikiran ulang pengembangan motor, dan memastikan bahwa motor MotoGP tetap terkontrol.
"Tapi Anda bisa untuk meminta pabrikan membatasi performa. Pada akhirnya, kami harus menemukan batasan yang berbeda,” kata Marquez.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/15/122200915/bos-aprilia-akui-motor-motogp-sudah-terlalu-kencang