Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mulai Musim Ini, MotoGP Gunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu tentang lingkungan juga diangkat di ajang balap sekelas MotoGP. Untuk itu, balap motor paling bergengsi di dunia ini akan mulai menggunakan bahan bakar ramah lingkungan mulai musim 2024.

Langkah ini sebenarnya sudah diumumkan sejak 2021, di mana para stakeholder terkait sepakat untuk menggunakan bahan bakar non fosil di seluruh kelas, yakni Moto3, Moto2, dan MotoGP. Tapi, penggunaan bahan bakar tersebut akan dilakukan secara bertahap.

MotoGP akan dijadikan ajang balap yang ramah lingkungan, tapi tanpa mengurangi tingkat persaingan dan pertunjukan. Untuk itu, digunakanlah bahan bakar berkelanjutan.

Musim ini, MotoGP menargetkan untuk bisa mengurangi emisi CO2 lewat penggunaan bahan bakar non fosil. Setelah itu, bahan bakar tersebut diharapkan bisa digunakan oleh seluruh kendaraan di dunia.

Dikutip dari Speedweek.com, Selasa (9/1/2024), Grand Prix Commission sudah menetapkan jadwal terkait penggunaan bahan bakar non fosil di MotoGP. Mulai 2024, setidaknya 40 persen bahan bakar yang digunakan untuk semua kelas berasal dari non fosil. Mulai 2027, bahan bakar yang digunakan sudah harus 100 persen non fosil.

Beberapa pabrikan, seperti KTM dan Aprilia, sudah membayangkan balapan menggunakan bahan bakar sintetis atau biofuel lebih awal. Kemungkinan akan setahun lebih awal, yakni 2026.

Pada kelas Moto3 dan Moto2, pemasok bahan bakarnya menggunakan Petronas. Perusahaan minyak dan gas asal Malaysia ini akan mengandalkan bahan bakar Petronas Primax Pro-Race M2 yang sudah terdiri dari 40 persen non fosil.

Sedangkan untuk kelas MotoGP, masing-masing pabrikan akan menggandeng pemasoknya untuk mengembangkan bahan bakar tersebut. Sehingga, pengembangan bahan bakar non fosil juga bisa lebih mendunia.

Contohnya, Ducati akan menggandeng Shell untuk mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan. Menurut Ducati, akan terjadi perubahan, khususnya dari segi performa motor.

"Ini tentunya akan membuat perbedaan. Kami akan memiliki sedikit lebih banyak masalah dan sedikit penurunan performa. Bahan bakar ini sedikit lebih rentan terhadap pembentukan vapor lock, jadi Anda harus lebih berhati-hati. Tapi kami sudah menggunakannya untuk sementara waktu, jadi saya rasa kami bisa beradaptasi dengan baik," ujar General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna.

Sementara Honda, akan tetap menggandeng Repsol. Bahkan, Honda terang-terangan sudah mengetesnya pada November 2022. Pengetesan dilakukan bersama dengan pebalapnya saat itu, yakni Marc Marquez, menggunakan RC213V-S.

"Saya merasa baik dan tidak merasakan ada perbedaan ketika menggunakan bahan bakar tersebut, di mana itu adalah tujuan utamanya, untuk mempertahankan tingkat performa yang tinggi," kata Marquez.

Sebagian orang percaya bahwa kendaraan listrik bukanlah satu-satunya solusi untuk masa depan dan mesin pembakaran internal akan tetap digunakan. Tapi, dengan penggunaan bahan bakar yang bisa menghasilkan nol emisi.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/09/104200215/mulai-musim-ini-motogp-gunakan-bahan-bakar-ramah-lingkungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke