JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi navigasi peta digital di ponsel masih cukup banyak digunakan oleh pengendara, khususnya bagi pekerja di sektor logistik dan transportasi, seperti kurir atau ojek online. Supaya kegiatan berkendara senantiasa aman, ada beberapa anjuran keselamatan yang harus dipahami.
Satu poin utama yang harus digarisbawahi, main ponsel saat berkendara adalah tindakan melawan hukum dan dilarang menurut aturan lalu lintas. Kendati demikian, aplikasi navigasi peta masih bisa digunakan, dengan beberapa catatan penting.
Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana, memberikan beberapa anjuran bagi pengendara ketika hendak bernavigasi menggunakan ponsel.
Utamanya, pengendara sebaiknya sudah mencari tahu terlebih dahulu lokasi tujuan yang hendak dicapai, kemudian ingat-ingat pola jalur perjalanan.
“Kalau mau navigasi pakai maps, fokus saja pada jalan-jalan besar yang akan dilalui. Sebelum berangkat, sebaiknya sudah ada gambaran, kira-kira rute mana yang harus dilewati,” ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (4/1/2024).
Agus menjelaskan, satu kekeliruan yang sering dilakukan pengendara motor adalah memulai navigasi tanpa memperhatikan dulu rute jalan.
“Yang keliru itu kalau kita berkendara tapi masih buta arah, sepenuhnya bergantung sama aplikasi maps. Kalau seperti ini, jadinya berkendara tidak fokus,” kata dia.
Langkah paling aman yang bisa dilakukan pengendara adalah tetap menimpan ponsel di saku celana atau tas. Jika mulai kebingungan, bisa segera menepi untuk kembali memeriksa rute.
Penggunaan holder di spion sebagai dudukan ponsel juga tidak dianjurkan. Selain bisa membuat pengendara tidak fokus, hal ini juga berpotensi memicu tindakan kriminal seperti jambret.
“Intinya kita harus selalu fokus saat sedang berkendara. Kedua tangan menggenggam kemudi dan fokus mata tertuju ke jalan. Pakai navigasi di hape boleh, tapi harus dalam kondisi berhenti,” kata Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/05/101200515/tips-aman-pakai-peta-digital-di-ponsel-saat-naik-motor